Lingkunganadalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik keadaan fisik, sosial, maupun kebudayaan. Dengan demikian, ada tiga faktor lingkungan yang dapat memengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. Namun, pengaruh ketiganya tidak berdiri sendiri. 1) Lingkungan Fisik. Lingkungan fisik meliputi keadaan iklim, tipografi, dan sumber daya
KUMPULAN SOAL-SOAL GEOGRAFI SMA KELAS XI Petunjuk Berilah tanda silang X atau lingkaran O pada salah satu pilihan jawaban yang benar dari soal-soal berikut ! 1. Sumber daya alam yang berupa makhluk hidup disebut sumber daya … a. fisik b. alam c. hayati d. non hayati e. yang tidak dapat diperbaharui 2. Berdasarkan nilai konsumtifnya sumber daya alam dibedakan dua golongan yaitu … a. sumber daya alam tidak cepat habis dan cepat habis b. sumber daya alam tidak dapat diperbaharui dan cepat habis c. sumber daya alam fisik dan nonfisik d. sumber daya alam hewani dan nabati e. sumber daya alam fisik dan hewani 3. 4. 5. Di bawah ini adalah bermacam-macam bentuk galaksi, kecuali.. a. spiral b. spiral berpalang c. elips d. tak beraturan e. eklips Upaya menghambat punahnya keanekaragaman sumber daya alam di Indonesia dilaksanakan perluasan habitat buatan seperti hal-hal berikut, kecuali a. mengurangi meluasnya terumbu karang b. memperluas suaka margasatwa c. memperluas cagar alam d. menumbuhkembangkan taman nasional e. mengadakan kebun binatang Energi yang berasal dari dalam bumi berupa geothermal di indonesia dihasilkan dibeberapa daerah berikut ini, kecuali ... a. Kamojang Jawa Barat b. Dieng Jawa Tengah c. Gunung Sibayak Sumatera Utara d. Sarula Sumatera Barat e. Bukit Asam Sumatera Selatan 6. Tujuan utama pengelolaan sumber daya alam adalah ... a. meningkatkan kuantitas kehidupan b. memanfaatkan dan menjamin kesediaan c. memperbanyak dan mengurangi resiko bencana d. melestarikan dan meningkatkan mutu kehidupan e. memusnahkan dan memperluas kawasan reboisasi 7. Salah satu dari sumber alam yang dapat membangkitkan tenaga listrik yang tidak menimbulkan polusi udara adalah ... a. air lewat turbin PLTA b. batubara lewat mesin uap PLTU c. minyak bumi lewat mesin diesel PLTD d. energi atom/nuklir lewat reaktor atom PLTN e. panas bumi lewat mesin panas bumi PLTP 8. Proses pengolahan kembali suatu massa, misalnya sampah dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk disebut … a. daur ulang b. siklus morfologi c. siklus air d. perakitan sumber tenaga e. pemanfaatan tenaga 9. Dalam pengambilan sumber daya alam kaitannya dengan efisiensi hendaknya … a. dihabiskan semua baru pindah ke tempat lain b. mengurangi sebagian dan jangan dihabiskan c. tidak memikirkan efisiensi lingkungan d. tergantung jumlah dan persebarannya e. dieksploritasi secara besar-besaran 10. Daerah Pantai Timur Sumatera, pantai utara Jawa dan Laut Jawa merupakan daerah persediaan minyak bumi yang potensial karena … a. daerah itu merupakan kaki pegunungan lipatan b. minyak bumi terbentuk didataran rendah c. bagian ini merupakan geosinklin d. sejak dulu daerah ini kaya akan ikan e. pengusaha perminyakan beroperasi disana 11. Usaha perlindungan sumber daya alam hayati dan keseimbangan ekosistemnya, sehingga mendukung peningkatan kesejahteraan manusia disebut ... a. Mitigasi b. Konservasi c. Rehabilitasi d. Pembangunan e. Evakuasi 12. Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya disebut ... a. lingkungan hidup b. kualitas lingkungan hidup c. lingkungan abiotik d. lingkungan biotik e. lingkungan sosial budaya 13. Teori Alfred Lothar Wegener telah di coba di buktikan oleh Tim Penelitian Amerika Serikat para peneliti mengadakan pengamatan di Kutub Selatan dengan pusat Perhatian di… a. trans antartik tengah b. trans antartik selatan c. trans antartik timur d. trans antartik barat e. trans antartik utara 14. Dalam suatu lingkungan berlaku jika salah satu komponen rusak akan menyebabkan kerusakan pada komponen lainnya. Hal ini disebut ... a. kaidah satu untuk semua b. kaidah satu untuk yang lain c. kaidah yang lain untuk semua d. kaidah yang lain untuk satu e. kaidah semua untuk yang lain 15. Adanya taman nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka ... a. reklamasi lahan bekas penambangan b. rehabilitasi lahan kritis c. pengelolaan keanekaragaman hayati d. pengelolaan pantai dan lautan e. pengendalian intrusi air laut 16. Berikut ini merupakan sumber-sumber polusi yang dapat mengakibatkan perubahan kimiawi tanah, air dan udara, kecuali ... a. bahan organik dan anorganik di dalam tanah b. limbah industri dan rembesan pertambangan c. garam non-toksis hasil limbah pestisida dalam pertanian d. isotop radioaktif dan reaktor industri 17. Perlindungan sistem penyangga kehidupan ditujukan bagi terpeliharanya proses … a. Ekonomi b. Ekologi c. Kehidupan d. Kesejahteraan e. biologi 18. Di bawah ini merupakan hasil penelitian tentang penyebab rusaknya lingkungan dari the club of rome, kecuali … a. pertumbuhan penduduk b. pencemaran lingkungan c. pengembangan industri d. peningkatan produksi pertanian e. penurunan pola konsumsi 19. Dibawah ini yang dimaksud resettlement adalah …. a. penataan kota b. penataan permukiman c. penataan hutan d. penataan tanaman e. penataan taman dengan 20. Salah satu program pelestarian kekayaan alam dan lingkungan dengan program pengendalian intruksi air asin, yang mempunyai maksud untuk …. a. mengendalikan tingkat pemompaan air asin b. menambah masukan air tanah c. mengendalikan penyusupan air asin d. memberi prioritas air asin e. melindungi daerah resapan air asin 21. Erosi pada daerah pinggir pantai dapat dicegah dengan cara ... a. mendirikan bangunan beton di daerah pantai b. menanami tumbuhan bakau di pinggir pantai c. membuat terassering di sepanjang pantai d. mengeruk pasir yang ada di daerah pantai e. membuat tambak-tambak di pinggir pantai 22. Indonesia sebagai negara yang sangat penting dalam Agenda 21 Rio De Janeiro untuk pelestarian hutan karena ... a. hutan di Indonesia umumnya hutan tropis yang lebat b. semua jenis hutan di dunia terdapat di Indonesia c. hutan di Indonesia sering terjadi kebakaran d. banyak hasil hutan di Indonesia yang dieksploitasi e. tumbuhan langka terdapat pada hutan di Indonesia 23. Untuk mengurangi bahaya banjir di perkotaan maka diperlukan ... a. peningkatan taraf hidup penduduk b. pembangunan jalan raya dalam kota c. pembuatan jalur hijau disisi jalan raya d. pembuatan kanal-kanal pembuangan air e. pembangunan daerah sekitar perkotaan 24. Penduduk yang padat berpengaruh terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup karena ... a. banyak kebutuhan pokok penduduk yang berasal dari alam b. perumahan yang padat memperkecil proses penyerapan air c. banyaknya sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan d. sisa sabun deterjen yang langsung dibuang ke sungai-sungai e. tidak tersedianya ruang untuk menanam tumbuhan hujau 25. Salah satu usaha untuk mencegah pencemaran udara di kota besar adalah … a. mengurangi jumlah kendaraan b. melokasikan daerah industri c. pelebaran jalan utama d. pembuatan jalur hijau e. pembuatan lahan resapan air 26. Ilmu yang mempelajari hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya disebut …… a. Ekosistem b. Ekologi c. Biosistem d. Biologi e. Taksonomi 27. Wilayah yang pertumbuhan berkembang secara cepat wilayah…. a. Total b. Formal c. Fungsional d. Heterogenitas e. Homogenitas utama disebut 28. Berikut ini yang tidak termasuk ciri wilayah formal adalah… a. pusat pemerintahan b. pusat ibukota negara c. pusat industri d. pusat kota e. gedung tinggi 29. Cara pendekatan analisa wilayah fungsional adalah berikut ini, kecuali… a. analisa arus b. analisa konektivitas c. analisa gravitasi d. analisa regionalisasi e. analisa fungsional 30. Desa adalah suatu kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri, hal ini merupakan pengertian desa menurut …. a. I Made Sandy b. R. Bintarto c. Sutardjo Kertohadi Kusumo d. Paul H. Candis e. Daldjoeni 31. Dalam bahasa Sanskerta desa disebut dengan istilah deshi yang berarti …. a. tanah asal b. tanah kampung c. tanah adat d. tanah kelahiran e. tanah air 32. Berdasarkan kepadatan penduduk yang termasuk desa besar yang berpenduduk …. a. kurang dari 100 jiwa/ km2 b. > 100 – 500 jiwa/ km2 c. > 500 – 1500 jiwa/ km2 d. > 1500 – 3000 jiwa/ km2 e. > 3000 jiwa/ km2 33. Masyarakat desa mempunyai salah satu ciri bersifat gemeinschaft, artinya kehidupannya berdasarkan …. a. ikatan adat kuat b. pola adaptasi dengan alam c. saling interaksi d. corak kehidupan agraris e. ikatan kebersamaan dan kekeluargaan kuat 34. Berikut ini yang bukan termasuk lembagalembaga oraganisasi pemerintah desa …. a. lembaga masyarakat desa b. badan usaha unit desa c. aparatur pamong desa d. unit desa kerja pembangunan e. karang taruna 35. Daerah yang bertopografi pegunungan kapur pada umumnya pola pesebaran pemukimannya bersifat …. a. tersebar b. menyebar c. inier d. memanjang e. radial 36. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri sosial masyarakat kota adalah …. a. masyarakat heterogen b. corak kehidupan gemeinshaft c. masyarakat bersifat materialistis d. sangat menghargai waktu e. tingkat kesenjangan sosial tinggi 37. Bentang lam dan budaya yang menyebabkan pola pesebaran desa linier adalah …. a. sungai, rawa, jalan b. danau, laut, sungai c. gunung, rawa, pantai d. pantai, jalan, danau e. sungai, pantai, jalan 38. Teori sektoral tersebut dikembangkan oleh tokoh bernama …. a. Perroux b. Isac Newton c. Homer Hoyt d. W. Burgess e. Kausky 39. Daerah yang merupakan pusat ekonomi, politik, pemerintahan dan kebudayaan di sebut …. a. Inti kota b. Sub Urban c. Kota Satelit d. Daerah Hinterland e. Rural 40. Teori inti ganda dikemukakan oleh …. a. Harris dan Ulman b. Walter Christaller c. Perroux dan Ulman d. Ernest W. Burgess e. Harris dan Burgess 41. Berdasarkan tingkat perkembangan negara Indonesia dominan sebagai ciri agraris dan tingkat kemacetan serta krimitalitas tinggi adalah …. a. Polis dan Metropolis b. Polis dan Tryanopolis c. Eopolis dan Polis d. Megapolis dan Metropolis e. Nekropolis dan Metropolis 42. Berikut ini yang bukan faktor-faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan adalah …. a. Politik b. Ekonomi c. Sosial d. Industri e. transportasi 43. Pembangunan wilayah Indonesia di pusatkan menjadi 10 wilayah, dengan tujuan …. a. menyebarkan penduduk yang tidak seimbang b. memudahkan koordinasi antar wilayah c. pemerataan antar pelosok tanah air d. meningkatkan pendapatan e. tersalurnya tenaga kerja 44. Daerah yang termasuk wilayah pembangunan IV adalah …. a. Aceh, Medan, Jambi, Bengkulu b. Lampung, Pekan baru, Riau, Sumatra Selatan c. Banten, DKI Jakarta, Jateng, Jabar, dan Jogyakarta d. Kalimantan Barat e. Maluku dan Irian. 45. Kota Cilegon merupkan daerah yang mensuplai kebutuhan besi dan baja, maka kota tersebut dapat di klasifikasikan sebagai kota …. a. pusat produksi b. suplier c. industri d. perdagangan e. pusat dagang 46. Istilah yang digunakan untuk menyebutkan gabungan kota-kota besar yang saling berdekatan adalah …. a. Astrologis b. Ekumenopolis c. Metropolis d. Unifikasi e. Megapolis 47. Pengertian sumber daya alam adalah …. a. segala sesuatu yang berasal dari makhluk hidup guna memenuhi kebutuhan. b. segala sesuatu yang di peroleh dari ekosistem untuk memenuhi kebutuhan hidup. c. segala sesuatu yang di peroleh lingkungan alam untuk memenuhi kebutuhan. d. sesuatu yang sangat di butuhkan oleh kehidupan manusia. e. sesuatu yang berasal dari segala penjuru dunia guna kehidupan manusia. 48. Sumber daya alam yang berasal dari hewan dan tumbuhan di sebut …. a. sumber daya alam nabati. b. sumber daya alam hewan. c. sumber daya alam fisika. d. sumber daya mineral. e. sumber daya hayati. 49. Dalam pengambilan sumber daya alam hendaknya …. a. tergantung jumlah dan persebaranya. b. mengurangi sebagian dan jangan di habiskan. c. di habiskan lalu pindah tempat. d. tidak memikirkan efiensi lingkungan. e. di eksploitasa secara besar- besaran. 50. Berdasarkan pembentukan, sumber daya alamd klasifikasi menjadi .... a. dapat di perbarui dan tidak dapat di perbarui. b. Sumber daya formal dan informal. c. Sumber daya biotik dan abiotik. d. Sumber daya nabati dan hewani. e. Sumber daya alami dan tidak alami. 51. Yang termasuk dalam tanaman perkebunan adalah …. a. kopi,tembakau dan padi. b. Karet,kopidan kelapa sawit. c. Padi, cenkeh dan kopi. d. Coklat, padi dan kopi e. Cenkeh, coklat dan kopi. 57. Gas yang dihasilkan secara terpisah tanpa minyak bumi disebut …. a. avgas b. avtur c. non associated gas d. associated gas e. liquefied petrolium gas 52. Untuk mencegah erosi dan mejaga kesuburan di daerah miring perlu di buat … a. reboisasi. b. terasering. c. rehabilitasi tanah d. contaur plowing e. contour farming 58. Industri non migas yang menghasilkan devisa terbesar adalah …. a. industri semen dan pupuk b. industri besi baja dan mesin c. industri besar dan kecil d. aneka industri dan ketrampilan e. industri tekstil dan kayu lapis 53. Berikut ini yang bukan contoh-contoh tanaman pertanian lahan kering adalah …. a. padi gogo b. bibit unggul c. sayuran d. jagung e. kacang tanah 59. Jenis tanah vulkanik banyak terdapat di Indonesia karena …. a. curah hujan tinggi b. banyak terdapat gunung api c. berada di daerah tropik d. bahan induk tanah sama e. pertemuan dua buah busur luar dan dalam 54. Kawasan hutang yang berfungsi sebagai kawasan pengawetan aneka ragam fauna dan flora disebut …. a. hutan produksi b. hutang lindung c. hutan konservasi d. hutan konvergensi e. hutan margasatwa 55. Sumber daya mineral yang terdapat di sepanjang pantai Cilacap Jawa Tengah adalah …. a. pasir kwarsa b. pasir putih c. pasir hitam d. pasir besi e. bijih besih 56. Sumber daya tambang mineral yang terdapat di Soroako Sulawesi Selatan dikelola oleh …. a. PT. Krakatau Stell b. PT. Gebe Internasional c. PT. Aneka Tambang d. PT. Aneka Logam e. PT. Intern Niekel Indonesia 60. Sumber daya alam penggunaanya karena …. a. jumlah terbatas b. harga murah c. cadangan banyak d. letaknya jauh di bumi e. semua tempat memiliki perlu dihemat 61. Berikut ini yang tergolong sumber daya alam non logam …. a. batu bara dan timah b. belerang dan fosfat c. minyak bumi dan nikel d. intan dan gas bumi e. gas alam dan emas 62. Fungsi dari sumber daya alam non logam adalah sebagai …. a. bahan industri b. daur ulang c. bahan bakar d. bahan perhiasan e. BBM 63. Berikut ini yang bukan upaya pemanfaatan laut adalah …. a. tambak garam b. usaha irigasi c. obyek wisata d. budidaya rumput laut e. pemanfaatan hutan mangrove 64. Radiasi sinar ultra violet sebelum sampai ke bumi telah di saring oleh lapisan udara di sebut …. a. lapisan argon b. lapisan oksigen c. lapisan nitrogen d. lapisan karbondioksida e. lapisan ozon 65. Berikut ini yang termasuk upaya pelestarian sumber daya alam di Indonesia kecuali …. a. efisiensi sumber daya alam b. pembuatan terasering c. pengembangan DAS d. pengelolaan limbah e. penghijauan 66. Pelestarian SDA di Indonesia tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup di atur berdasarkan undang-undang Republik Indonesia nomor …. a. No. 4 Th 1974 b. No. 11 Th 1974 c. No. 4 Th 1982 d. No. 8 Th 1982 e. No. 23 Th 1997 69. Air limbah sangat berbahaya bagi manusia dan beberapa gangguan dapat di timbulkan, berikut ini usaha/cara mengatasi gangguan limbah,kecuali …… a. pengaturan lokasi b. memiliki syarat AMDAL c. limbah jauh dari sumber air minum d. air limbah tidak terjadi pembocoran e. limbah dialirkan ke laut 70. Syarat pembuatan Daerah Aliran Sungai DAS harus terletak di daerah dataran tinggi, karena…. a. daya tampung air, banyak b. membentuk dan kurus c. dapat membentuk maendar d. muaranya banyak e. maendernya banyak 71. Tahapan-tahapan dalam pemanfaatan SDA adalah sebagai berikut, kecuali…. a. usaha pertanian b. usaha peternakan c. usaha perikanan d. usaha perkebunan e. usaha kehutanan 72. Yang bukan termasuk persyaratan mendirikan industri adalah… a. dibangun diatas lahan potensial b. dibangun diatas lahan kritis c. lokasi jauh dari pemukiman d. memiliki izin pemerintah e. dilengkapi sarana pengolahan limbah 67. Usaha penanaman lahan yang teratur rapi sesuai garis kontour disebut…. a. Tanam Lurus b. Contur Cropping c. Contour Plowing d. Contour Farming e. Crop Cropping 73. Salah satu contoh bentuk kerusakan dalam tekhnologi industri adalah… a. penggunaan pupuk organik b. penggunaan pestisida yang berlebihan c. penggunaan obat hama d. peralatan yang rusak e. pencemaran bahan bakar traktor 68. Pengelolaan lahan misring dapat di lakukan dengan sistem membajak sesuai garis horizontal disebut… a. Contour Rotalition b. Contour Reboitation c. Crop Rotation d. Conotur Flowing e. Forming Control 74. Suatu lingkungan yang belum ada campur tangan manusia di dalamnya disebut lingkungan hidup.... a. lingkungan hidup bebas b. lingkungan hidup buas c. lingkungan hidup alamiah d. lingkungan hidup asri e. lingkungan hidup asli 75. Suatu lingkungan yang sudah ada campur tangan manusia di dalamnya disebut.... a. lingkungan hidup cagar budaya b. lingkungan hidup sosial budaya c. lingkungan hidup wisata d. lingkungan hidup manusia e. lingkungan hidup binaan 81. Hutan musim di Indonesia terdapat dibeberapa pulau diantaranya terdapat di..... a. Jawa Barat b. Jawa Timur c. Ujung kulon, Banten d. Jawa tengah e. Kalimantan 76. Salah satu contoh lingkungan hidup alamiah adalah........ a. padang savanna b. padang pasir c. padang ilalang d. hutan bakau e. hutan primer 83. Salah satu contoh tidakan pelestarian lingkungan yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah adalah...... a. melakukan penelitian b. membuat taman sekolah c. membuang sampah pada tempatnya d. melasanakan piket kelas e. ikut pelajaran muatan lokal dengan aktif 77. Derajat kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia di tempat dan waktu tertentu disebut.... a. kualitas kehidupan manusia b. kualitas lingkungan alam semesta c. kualitas lingkungan kita d. kualitas lingkungan binaan e. kualitas lingkungan hidup 78. Contoh kualitas liangkungan alam fisik adalah.......... a. kondisi lingkungan hidup percontohan b. kondisi lingkungan hidup binaan c. kondisi lingkungan sosial budaya d. kondisi lingkungan alam semesta e. kondisi lingkungan alamiah,biotik dan abiotik 79. Ekosistem hutan bakau dapat berkembang di.... a. daerah hutan basah b. daerah lahan gambut c. daerah hutan tropis d. daerah pantai e. daerah hutan musim 80. Vegetasi hutan rawa dan hutan rawa air tawar terdapat di daerah..... a. Pulau Jawa b. Pulau Kalimantan c. Pulau Bangka d. Pulau Irian e. Pulau Sulawesi 84. Banjir di DKI Jakarta adalah salah satu contoh dari rusaknya daya dukung lingkungan, dalam hal.... a. kurangnya sungai b. kurangnya saluran air limbah rumah tangga c. kurang maksimalnya tata ruang kota d. kurangnya daerah serapan air e. kurang disiplinnya warga dalam menjaga kebersihan 85. Salah satu tindakan rehabilitasi hutan alam dan tanah kritis adalah... a. tebang pilih b. pemupukan masal c. menambah hutan suaka d. reboisasi dan konsevasi tanah e. menjaga keamanan hutan 86. Kualitas lingkungan hidup yang berhubungan dengan masalah ekonomi yang membuat seseorang merasa kerasan adalah.... a. keterkaitan dengan tingkat rezeki dan kesejahteraan yang diperolehnya b. hubungan yang harmonis dengan masyarakat yang tinggal di tempat kerjanya c. udara yang sejuk dan nyaman sehingga ia merasa betah d. hamparan lahan yang luas sebagai tempat usaha yang stabil e. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ekonomi meningkat 87. Untuk menghindari berkurangnya jenis mineral yang sama dalam lapisan tanah harus diusahakan.... a. sengkedan dan terasering b. pertanian irigasi teknis c. pergantian jenis tanaman d. pengolahan tanah yang baik e. pemupukan yang cukup 88. Hambatan utama dalam usaha melestarikan lingkungan hidup yaitu.... a. keserakahan manusia b. kebutuhan mendesak c. lemahnya peraturan d. padatnya penduduk e. pengetahuan rendah 89. Kelastarian sumber daya alam dan lingkungan hidup tergantung kepada.... a. kegiatan sehari-hari manusia b. faktor alam c. lingkungan sekitar d. masyarakat umum e. tingkat pemanfaatan sumber daya alam dan kemampuan ekosistem untuk memperbarui diri 90. Sebagian besar kualitas lingkungan hidup manusia sudah tidak sempurna lagi, penyebab utamanya antara lain..... a. bencana alam yang merusak semua keseimbangan alam b. ulah manusia yang merusak lingkungan tanpa mempertimbangkan akibatnya c. rusaknya lapisan ozon di atas bumi d. panjangnya musim panas dibeberapa tahun terakhir e. hilangnya salah satu unsur hara dalam tanah 91. Manfaat hutan sangat penting bagi bangsa, Negara, bahkan tatanan alam dipermukaan bumi. Berikut ini adalah salah satu fungsi strategis dari hutan yaitu untuk.... perlindungan dan kelestarian keindahan dan kelestarian pertahanan dan perlindungan keindahan dan perlindungan wilayah penyaring dan pembersih sumber air 92. Berikut ini usaha untuk meningkatkan suatu lingkungan hutan, kecuali.... a. Meningkatkan kesadaran serta kecintaan masyarakat akan lingkungan alam dengan mengambil hewan-hewan yang punah untuk kepentingan pribadi b. tidak mengeksploiitasi hutan suaka dan hutan lindung c. diadakan sistem tebang pilih d. pengambilan kayu dari hutan produksi diatur dan dibatasi e. rehabilitasi hutan alam yang rusak 93. Faktor utama terjadinya krisis lingkungan adalah.... a. pemakaian teknologi b. meningkatnya gas-gas rumah kaca c. meningkatnya jumlah macam kebutuhan hidup d. ledakan penduduk e. tedapat lubang di lapisan ozon 94. Salah satu jalan untuk mengembalikan kelestarian alam ialah dengan ini bukan merupakan keuntungan yang diharapkan penduduk dari reboisasi yaitu.... a. air tanah yang cukup banyak b. daya serap air yang besar c. terhindar dari erosi d. kesuburan tanah terjamin e. lahan pertanian menyempit 95. Pengembangan indusri di Indoesia di masa mendatang mengarah pada.... a. mengolah bahan mentah b. berteknologi tinggi c. mengolah bahan setengah jadi d. berwawasan lingkungan e. banyak menghasilkan devisa 96. Konferensi PBB di Stockholm pada tahun 1972 membahas tentang.... a. pembangunan berkelanjutan b. penegakan hukum internasional c. pengelolaan hutan d. lingkungan hidup e. Zona Ekonomi Eksklusif 97. Humus yang melapisi permukaan bumi sangat penting dalam pembentukan air tanah, karena.... a. tempat menyimpan air dalam waktu lama b. mempunyai daya serap air yang tinggi c. menyebabkan terjadinya hujan orografis d. merupakan bagian yang paling subur e. melindungi tanah dari erosi air hujan 98. Perlindugan alam antropologi dilakukan untuk melindungi..... a. suku bangsa tertentu b. hewan ter tentu c. tumbuhan tertentu d. hewan dan tanaman tertentu e. kondisi kehutanan 99. Untuk menjaga mutu tanaman hutan maka perlu dilakukan.... a. pembatasan penngambilan atau penebangan kayu b. melarang masyarakat untuk masuk ke hutan c. memagari hutan dengan kawat besi d. memberikan denda bagi yang masuk tanpa izin e. menebangi hutan dengan teratur 100. Pengembangan ruang terbuka hijau dimaksudkan untuk.... a. menyerap bahan pencemaran dari gas, debu, dan lain-lain di kota b. membuat taman rekreasi di tengah kota c. penghijauan kembali daerah gundul d. melindungi hewan dan tumbuhan e. suaka alam 101. Perubahan jumlah penduduk yang disebabkan oleh kelahiran dan kematian dan migrasi disebut.... a. Komponen Penduduk b. Transisi Demografi c. Dinamika Penduduk d. Distribusi Penduduk e. Aset Penduduk 102. Ratio antara jumlah kelahiran selama satu tahun dan jmlah penduduk dalam pertengahan tahun disebut..... a. Angka Kelahiran Kasar b. Angka Migrasi Masuk c. Angka Kematian Kasar d. Angka Pertumbuhan Alami e. Semua Salah 103. Kualitas kesehatan dapat dilihat dari..... a. Angka Harapan Hidup b. Angka Kematian c. Angka Kelahiran d. Sarana Kesehatan e. Distribusi Penduduk 104. Pernyataan berikut termasuk prokelahiran, kecuali.... a. kawin usia muda b. anak sebagai penerus keturunan c. melaksanakan program KB d. tingginya angka kematian bayi e. anak menjadi tumpuan pada hari tua 105. Jika diperhatikan piramida penduduk suatu daerah akan kita ketahui bahwa ada komposisi penduduk yang tidak tercantum didalamnya, yaitu..... a. daerah yang bersangkutan b. umur c. kelompok laki-laki d. mata pencaharian e. kelomppok wanita 106. Dengan melalui sensus penduduk dapat dapat diketahui hal-hal sebagai berikut, kecuali..... a. penyebaran penduduk b. jumlah penduduk c. sensus penduduk berdasarkan pendidikan dan agama d. kepadatan penduduk e. kekayaan tiap penduduk 107. Suatu negara yang mempunyai piramida penduduk berbentuk stasioner menunjukkan bahwa negara tersebut mempunyai....... a. rasio beban tanggungan tinggi b. pertumbuhan penduduk stabil c. income penduduk baik d. rasio beban tanggungan rendah e. rasio beban tanggungan sedang 108. Suatu negara dikatakan mempunyai penduduk ekspansif apabila..... a. sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur produktif b. sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur muda c. sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur tua d. sebagian kecil penduduk berada pada kelompok umur muda e. penduduk kelompok umur muda seimbang dengan kelompok umur tua 109. Peta penyebaran penduduk memperlihatkan..... a. komposisi penduduk b. rasio jenis kelamin penduduk c. kepadatan penduduk d. jumlah angkatan kerja e. tingkat pendidikan penuduk 110. Tingkat pertumbuhan suatu negara dipengaruhi oleh..... a. mata pencaharian penduduk b. pendidikan, kesehatan, kesejahteraan c. fertilitas, mortalitas, kesehatan d. fertilitas, mortallitas, migrasi e. kesehatan, pendidikan, fertillitas 111. Semakin tinggi angka pertambahan penduduk alami, semakin besar kecenderungan-kecenderungan sebagai berikut...... a. membesarnya jumlah penduduk b. berpenduduk muda c. waktu penggandaan penduduk makin singkat d. proporsi jumlah penduduk manula besar e. membesarnya beban tanggungan 112. Komposisi penduduk menurut mata pencaharian dapat digunakan untuk mengetahui...... a. angka kelahiran b. angka kematian c. gambaran usia lanjut d. gambaran tentang perpindahan penduduk e. gambaran kondisi perekonomian 113. Di bawah ini adalah hal-hal yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas penduduk, kecuali.... a. tingkat kesehatan b. tingkat penduduk c. pendidikan kependudukan d. pendapatan per kapita e. rasio ketergantungan 114. Berikut ini yang dimaksud dengan beban Depedency Ratio adalah.... a. jumlah penduduk terhadap 100 penduduk b. jumlah penduduk tua terhadap 100 penduduk c. jumlah penduduk produktif terhadap 100 penduduk d. jumlah penduduk produktif terhadap 100 penduduk non produktif e. jumlah penduduk non produktif terhadap 100 penduduk produktif 115. Bagi Indonesia dengan migrasi internasional yang kecil, pertumbuhan penduduk terutama ditentukan oleh.... a. kelahiran dan emigrasi b. kelahiran dan kematian c. natalitas dan fertilitas d. migrasi dan emigrasi e. kematian dan migrasi 116. Suasana kependudukan yang menggambarkan kesehatan masyarakat makin baik sehingga kematian turun drastis, sedangkan kelahiran tetap tinggi disebut.... a. Angka Ketergantungan b. Ledakan Penduduk c. Transisi Demografi d. Dinamika Penduduk e. Komposisi Penduduk 117. Sex ratio tingkat migrasi d. tingkat kelahiran tingkat kematian 138. Faktor utama yang membedakan antara angka kelahiran khusus dan umum adalah.... a. adanya variasi kematian b. perbedaan jenis kelamin c. adanya penggolongan kelompok umur d. adanya kehadiran migrasi e. kematian pada usia ballita 139. Perbandingan jumlah penduduk terhadap lahan pertanian pada wilayah tertentu adalah.... a. kepadatan penduduk agraris b. kepadatan penduduk fisiologis c. kepadatan penduduk kasar d. kepadatan penduduk ekonomis e. kepadatan penduduk fisiografis 140. Yang dimaksud dengan komuter adalah.... a. penduduk yang melakukan gerakan tidak permanen dengan tujuan menyerap beberapa unsur di tempat tujuan b. penduduk yang melakukan gerakan horizontal dari unit geografi ke unit geografi lainnya c. penduduk yang melakukan gerakan horizontal dari desa ke kota d. penduduk yang melakukan gerakan horizontal tidak permanen yang bersifat pulang pergi tanpa menginap e. penduduk yang melakukan gerakan horizontal dari kota ke desa 141. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua jenis flora dan fauna terdapat pada daerah tertentu. Kenyataan ini membuktikan bahwa …. a. tidak semua flora dan fauna dapat hidup serta berkembang pada wilayah tertentu b. beberapa jenis flora telah punah c. terdapat hubungan yang sangat erat antara flora dan fauna d. rintangan geografis tidak dapat diterobos oleh semua jenis flora dan fauna e. hutan merupakan rintangan bagi semua flora dan fauna untuk menyebar 142. Rasio jenis kelamin 98 artinya …. a. dalam setiap 100 penduduk wanita terdapat 98 penduduk laki-laki b. dalam setiap 100 penduduk laki-laki terdapat 98 penduduk wanita c. jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari jumlah penduduk wanita d. jumlah penduduk laki-laki mengalami peningkatan e. jumlah penduduk wanita mengalami peningkatan 143. Faktor-faktor yang menghambat angka kelahiran antara lain adalah .... a. orang tua merasa lebih dihargai oleh masyarakat b. penundaan usia pernikahan c. perkawinan pada usia muda d. anak laki-laki dianggap penerus keturunan e. anak membantu mencari nafkah 144. Sebuah interaksi yang terjadi di lingkungan alamiah dan sekitarnya membentuk.... a. Ekologi b. Ekosistem c. Biosfer d. Siklus Ekosistem e. Rantai Makanan 145. Suatu sistem yang sangat dinamis yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, dan komponen-komponen abiotik lainnya tanpa adanya dominasi campur tangan manusia disebut.... a. Lingkungan Hidup b. Lingkungan Hidup Alamiah c. Lingkungan Hidup Buatan d. Lingkungan Hidup Binaan e. Lingkungan Hidup Asli 146. Lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia disebut.... a. lingkungan hidup binaan b. lingkungan hidup sosial c. lingkungan hidup fisik d. lingkungan hidup budaya e. lingkungan hidup manusia 147. Salah satu ciri adanya proses pembentukan lingkungan hidup binaan adalah.... a. Pemukiman b. Industri c. Limbah d. Pabrik e. Produk 148. Kondisi manusia, baik secara individu maupun kelompok yang berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan manusia disebut.... a. kualitas lingkungan hidup manusia b. kualitas lingkungan hidup c. kualitas lingkungan hidup sosial d. kualitas lingkungan hidup alamiah e. kualitas lingkungan hidup budaya 149. Berikut ini yang termasuk pengendalian erosi secara mekanik adalah..... a. penanaman tanaman penutup lahan b. penanaman tanaman menurut garis kontur c. penanaman tanaman dalam larikan d. pembuatan sengkedan teras-teras e. penanaman tanaman secara bergilir 150. Suatu lahan pertanian yang terdiri tanah berstruktur lempung, berarti lahan tersebut baik dalam hal.... a. kesuburannya b. sirkulasi udara c. kandungan mineralnya d. daya serap airnya e. daya tampung airnya 151. Biosfer terdiri dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup sedangkan sphere artinya …. a. Habitat b. Lapisan c. Adaptasi d. Tempat e. Jaringan 152. Biosfer adalah lapisan kehidupan yang terdapat dalam geosfer. Lapisan tersebut terdiri atas tiga kelompok besar, yaitu .… a. termosfer, meosfer, troposfer b. termosfer, lithosfer, troposfer c. lithosfer, atmosfer, hidrosfer d. troposfer, mesosfer, hidrosfer e. hidrosfer, stratosfer, mesosfer 153. Faktor-faktor lingkungan yang kurang berpengaruh terhadap ekologi tumbuhan di suatu tempat adalah …. a. iklim b. tanah c. relief d. air e. cuaca 154. Sungai dan pegunungan menjadi penghambat persebaran flora dan fauna yang termasuk ke dalam jenis .... a. edafik b. iklim c. geografis d. biologis e. buatan 155. Ciri dari daerah tundra adalah …. a. hutan lebat dengan tumbuhan beragam b. daerah tanpa pohon atau padang lumut c. padang semak dan belukar d. hutan gugur daun e. hutan homogen 156. Fauna Amerika Selatan dikelompokkan dalam wilayah fauna .... a. Neotropik b. Oriental c. Australia d. Ethiopia e. Paleartik 157. Jerapah, Zebra, Unta, Badak Afrika adalah hewan khas yang terdapat di daerah … a. Palaeartik b. Neotropical c. Oriental d. Ethiopian e. Australian 158. Wilayah fauna tanah Sunda tersebar di pulau berikut …. a. Sulawesi, Papua, Maluku b. Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara c. Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi d. Jawa, Sumatra, dan Kalimantan e. Kalimantan, Sumatra, dan Maluku 159. Fauna yang terdapat di daerah Peralihan adalah .... a. biawak, kuskus, maleo b. biawak, ular, bunglon c. ular, bunglon, burung elang d. ular, rusa, tapir e. ular, bunglon, tapir 160. Hutan yang terdiri atas berbagai spesies, pepohonan tinggi, berdaun lebat hingga hutan menjadi gelap adalah ciri-ciri hutan .... a. Sabana b. Taiga c. Tundra d. Basah e. Lumut 161. Untuk menghitung jumlah penduduk suatu negara dapat dilakukan dengan .... a. De Yure, De Facto, Canvaser b. Sensus, De Yure, House Holder c. Sensus, Registrasi, De Yure d. Sensus, Registrasi, Survei e. Survei, Registrasi, De Facto 162. Jika perhitungan penduduk didasarkan pada tempat tinggal yang sebenarnya. Pelaksanaan sensus ini disebut menggunakan teknik .... a. de jure b. de facto c. house holder d. canvasser e. survei 163. Adanya perbedaan persebaran penduduk di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh faktor non alami, yaitu .... a. flora dan fauna b. kesuburan tanah c. lembaga pendidikan d. relief e. topografi 164. Kota A berpenduduk 800 ribu jiwa terdiri dari 250 ribu jiwa laki-laki dan 550 ribu jiwa wanita. Besarnya sex ratio kota Bandung adalah ..... a. 22 b. 31 c. 46 d. 50 e. 69 165. Untuk mengukur kualitas penduduk di suatu wilayah, maka dapat dilihat berdasarkan .... a. Jenis mata pencaharian b. Jumlah penduduk c. Pertumbuhan penduduk d. Tingkat pembangunan e. Tingkat pendidikan 166. Rasio jenis kelamin sex ratio di Majalengka 96 , artinya .... a. terdapat 96 perempuan per 100 laki – laki b. terdapat 96 perempuan per 1000 penduduk laki – laki c. terdapat 96 laki – laki per 1000 perempuan d. terdapat 96 perempuan per jumlah penduduk keseluruhan e. terdapat 96 laki – laki per 100 perempuan 167. Angka kelahiran berdasarkan kelompok umur atau Age Specific Fertility Rate bertujuan untuk .... a. Mengetahui komposisi penduduk b. Mempermudah dalam pendataan angka kelahiran c. Mencatat jumlah kelahiran setiap daerah d. Membandingkan angka kelahiran dengan angka kematian e. Mengetahui tingkat kesehatan ibu dan anak 168. Diketahui jumlah penduduk kelurahan Semanan Asri pada tahun 1990 sebanyak 6400 jiwa. Banyaknya kelahiran di kelurahan tersebut 128 bayi, berapa angka kelahiran kasarnya crude birth rate a. 10 b. 20 c. 30 d. 40 e. 50 171. Pengertian dari rasio/beban ketergantungan adalah .... a. perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan b. perbandingan penduduk desa dengan kota c. perbandingan penduduk tidak produktif dengan produktif d. perbandingan penduduk miskin dengan kaya e. perbandingan kelahiran dan kematian penduduk 172. Jika jumlah penduduk pada tahun 2000 di suatu wilayah sebanyak jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduknya 20%, maka jumlah penduduk pada tahun 1998 adalah ... a. jiwa b. jiwa c. jiwa d. jiwa e. jiwa 169. Kelurahan Kosambi pada tahun 1999 jumlah penduduk 9000 jiwa dan pada tahun 2000 jumlahnya jiwa. Angka kematian selama tahun 2000 adalah 250. Berapa angka kematian kasarnya crude death rate a. 15/1000 jiwa b. 20/1000 jiwa c. 25/1000 jiwa d. 30/1000 jiwa e. 35/1000 jiwa 173. Salah satu faktor antimortalitas adalah .... a. rendahnya pendidikan agama b. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi c. semakin bebasnya pemakaian narkoba d. kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan e. tersedianya fasilitas kesehatan yang baik 170. Jumlah penduduk kecamatan Kalideres pada tahun 2000 sebesar jiwa, luas wilayah 80 km2, kepadatan penduduk aritmatik/umum adalah .... a. 625jiwa/km b. 725jiwa/km c. 825jiwa/km d. 925jiwa/km e. 975jiwa/km 174. Penduduk kota A tahun 2000 berjumlah jiwa. Kelahiran pada periode 20002003 berjumlah 440 jiwa, meninggal 280, pindah masuk 75 jiwa dan pindah keluar 35 jiwa, maka pertumbuhan penduduknya adalah … a. % b. % c. % d. % e. % 175. Jumlah emigran di wilayah A 600 jiwa, jumlah imigrannya jiwa, dan jumlah penduduknya jiwa maka angka migrasi nettonya adalah .... a. b. c. 5 d. 9 e. 50 176. Lembaga pemerintah yang menangani mengenai data kependuduk di Indonesia adalah … a. BPS b. BTPN c. BPN d. BKKBN e. Lemhanas 177. Sumber daya alam adalah kekayaan alam yang berasal dari bumi dan dapat dimanfaatkan untuk .... a. menjadi bahan bakar b. ketahanan penduduk c. pertahanan negara d. dikonsumsi langsung e. memenuhi kebutuhan manusia 178. Kesuburan tanah dapat dipertahankan dengan usaha antara lain .... a. menanami tanah dengan tanaman sejenis b. sistem pertanian bergilir c. pemupukan kimia secara intensif d. mencegah erosi dengan tanggul e. penanaman secara monoton 179. Menanami tanaman menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah disebut …. a. Countour Flowing b. Reboisasi Hutan c. Countour Farming d. Terasering e. Crop Rotation 180. Salah satu pertimbangan yang mendasari penggunaan lahan pantai sebagai tambak adalah .... a. banyaknya ikan di laut yang dapat dibudidayakan b. daerah pantai yang terkena pengaruh pasang surut sangat luas c. pantainya memiliki topografi bergelombang d. gelombang lautnya besar sehingga dapat dapat membawa air laut untuk mengisi tambak e. banyaknya hutan mangroove yang melindungi pantai dari abrasi air laut 181. Cara memperbanyak hasil pertanian dengan ekstensifikasi dapat dilaksanakan dengan .... a. perluasan lahan pertanian b. pemberantasan hama c. penggunaan bibit unggul d. pengolahan tanah yang baik e. pemupukan sesuai yang dianjurkan 182. Faktor pendukung berkembangnya usaha peternakan di Indonesia adalah .... a. makanan ternak yang minim b. daerah padang rumput yang sedikit c. meningkatnya kebutuhan protein hewani oleh penduduk d. tidak adanya peluang ekspor hewan ternak ataupun hasil ternak e. semakin tingginya industri yang tidak membutuhkan tenaga hewan 183. Manfaat utama hutan bakau adaalah ... a. mencegah erosi pantai dari kikisan ombak air laut b. tempat pengembangan dan budidaya udang c. mengatur peredaran air pada tanah d. mencegah banjir dan polusi udara e. menyuburkan tanah karena dapat membentuk humus 184. Kendala-kendala dalam mengembangkan pertanian adalah .... a. biaya operasionalnya murah b. tenaga kerja professional yang banyak c. banyak tersedia bibit unggul d. serangan hama yang semakin berkurang e. adanya saingan pasar dari negaranegara lain 185. Lahan yang terdapat di daearah dataran rendah berpontensi untuk dijadikan .... a. areal perkebunan kelapa sawit dan tembakau b. areal perkebunan kopi dan kelapa sawit c. areal perkebunan teh dan kina d. areal perkebunan teh dan wortel e. areal perkebunan kina dan wortel 186. Perbedaan hewan dan tumbuhan antarwilayah disebabkan oleh perbedaan ketinggian tempat. Hal ini adalah pengaruh dari faktor abiotik ... a. Air b. Biologis c. Edafik d. Geografis e. Iklim 187. Daerah yang memiliki musim dingin yang panjang dan gelap merupakan ciri dari daerah ... a. Gurun b. Sabana c. Taiga d. Tropik e. Tundra 188. Fauna Amerika Selatan dikelompokkan dalam wilayah fauna .... a. Ethiopia b. Oriental c. Nearktik d. Neotropik e. Palearktik 189. Fauna yang terdapat di Indonesia memiliki kemiripan dengan fauna … a. Amerika dan Asia b. Afrika dan Australia c. Asia dan Eropa d. Asia dan Australia e. Eropa dan Afrika 190. Wilayah Indonesia yang termasuk ke dalam fauna Indonesia tengah adalah .... a. Jawa b. Kalimantan c. Maluku d. Papua e. Sulawesi 191. Perlindungan yang diberikan pemerintah atau badan yang berwenang terhadap suatu daerah yang memiliki tumbuhan atau binatang yang terancam punah disebut .... a. cagar alam b. cagar budaya c. suaka alam d. suaka margasatwa e. margasatwa 192. Hutan yang pada musim kemarau daunnya berguguran disebut .... a. Hutan mangrove b. Hutan musim c. Sabana d. Stepa e. Tundra 193. Salah satu manfaat dari hutan bakau mangrove adalah .... a. Dapat diambil hasilnya b. Habitat pohon pinus c. Habitat lumut d. Pencegah abrasi pantai e. Tempat berlindng hewan besar 194. Kawasan lindung yang terdapat Kalimantan adalah .... a. Taman Nasional Gede-Pangrango b. Taman Nasional Gunung Lorenzt c. Taman Nasional Gunung Tengger d. Taman Nasional Kerinci-Seblat e. Taman Nasional Tanjung Puting di 195. Pertumbuhan penduduk alami adalah perubahan penduduk yang dipengaruhi oleh .... a. Kelahiran dan Kematian b. Kelahiran dan Emigrasi c. Kelahiran dan Imigrasi d. Kematian dan Emigrasi e. Kematian dan Imigrasi 196. Jumlah penduduk produktif dan non produktif dapat dilihat dari pengelompokkan penduduk menurut …. a. Agama dan kepercayaan b. Jenis kelamin dan agama c. Pendidikan dan mata pencaharian d. Umur dan jenis kelamin e. Umur dan mata pencaharian 197. Jumlah emigran di wilayah A 600 jiwa, jumlah imigrannya jiwa, dan jumlah penduduknya jiwa maka angka migrasi nettonya adalah ... a. b. c. 5 d. 9 e. 50 198. Salah satu permasalahan penduduk akibat kepadatan penduduk yang tinggi di suatu wilayah adalah ... a. Banyaknya penduduk buta huruf b. Lahan pemukiman semakin sempit c. Tingginya angka kematian d. Tingginya angka pengangguran e. Sumberdaya manusia yang semakin berkualitas 199. UU pokok perkawinan Tahun 1974 yang menentukan umur pekawinan laki-laki 21 tahun dan wanita 19 tahun merupakan faktor …. a. Antimortalitas b. Antinatalitas c. Profertilitas d. Promortalitas e. Pronatalitas 200. Angka beban ketergantungan suatu daerah dikatakan sedang apabila mencapai angka .... a. 30 – 40 b. 50 c. 40 e. > 50 Sumber Berbagai macam referensi buku mata pelajaran geografi SMA Kelas XI
Makhlukhidup memiliki kemampuan bergerak tanpa memerlukan bantuan dari pihak lain. Ini artinya makhluk hidup bisa bergerak dengan sendirinya sepetri berjalan, berlari, memanjat hingga berenang. Kegiatan bergerak sendiri terbagi menjadi dua yakni bergerak aktif dan bergerak pasif. Bergerak aktif adalah proses perubahan posisi dari satu tempat
Lingkungan-binaan “built-environment” adalah sebutan/istilah untuk kondisi suatu area atau daerah yang telah ada sekelompok manusia yang tinggal dengan membangun tempat tinggal berupa sosok bangunan/gedung dan infrastruktur pelengkapnya, sekalipun sederhana. Sementara pemahaman mengenai desain “design”, terkait erat dengan faktor perencanaan “planning” sebagai tahap yang mendahuluinya dalam satu kesatuan proses pengembangan “development”. Oleh karena itu, pengertian desain lingkungan-binaan meliputi berbagai sektor pembangunan yang didominasi pada perkara rancang-bangun pada aspek fisik-spasial, walaupun eksistensi ragam artefak fisik itu tetap akan dipengaruhi oleh adanya kebijaksanaan, kesepakatan publik “consensus”, perilaku dan kebiasaan hidup manusianya. Secara umum lingkungan binaan tersebut mewujud fisik berupa sebidang tapak rumah, atau sekumpulan tapak rumah, area pedesaan, dan area perkotaan; yang secara spasial/keruangan dapat berupa ruang-terbuka “open-space” dan ruang tertutup bangunan/gedung “built-up area / building coverage”. Ruang Terbuka secara desainatif “designative” merupakan rekayasa perpaduan antara faktor natural dan faktor buatan-manusia, dapat berupa ruang jalan dengan ragam bentuk persimpangannya, sungai, kolam, telaga, pertamanan, halaman-rumah/gedung, lapangan, alun-alun, dsb. Sementara Ruang Tertutup merupakan sosok rekayasa teknologis, dapat berupa sosok Rumah-rumah dengan keragaman tipe masing-masing, dan Gedung-gedung dengan keragaman tampilan dan fungsi masing-masing. Selain perkara sejumlah landasan legalitas, proses desain lingkungan-binaan saat in, secara “universal” ada yang harus dipertimbangkan secara serius sebagai aspek sekaligus fakta utama dalam era abad XXI ini, “mumpung” masih berada di awal abad ini, yaitu perkara keberlangsungan ekosistem atau “sustainability” . Terkait dengan prinsip “keberlanjutan ekosistem” ini, tokoh “sustainism” Schwarz menyampaikan begini “…Designers and architects have been among the first to see the fundamental shifts we associate with sustainism — for example, how perceptions of place have changed. The internet in particular has given a new meaning to the local almost every place in the world is globally connected, 24/7. We live in local worlds, but we are also global citizens….” Tentu bila disimak, ketetapan substansial yang tersurat maupun tersirat pada serangkaian peraturan-perundangan di negeri ini sudah secara sengaja memasukkan perkara keberlanjutan ekosistem itu, akan tetapi seringkali pada aplikasi di lapangan tidak diterapkan atau pengawasan kurang ditegakkan. Apabila seluruh warga negara negeri ini patuh terhadap ketentuan tersebut, sebagai bagian kecil dari warga dunia tentu dapat secara pro-aktif menjaga kelestarian alam semesta. Jadi benar sungguh, apa yang disampaikan Schwarz menjadi teguran keras bagi para desainer, arsitek dan perencana-perkotaan, agar mengecek kembali dokumen perencanaan maupun desainnya dapat menjamin keberlangsungan - uploaded by Fxbudi PangarsoAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Fxbudi PangarsoContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1/16 Desain Lingkungan-binaan “built-environment” di Indonesia dalam menghadapi fenomena perkembangan teknologi di awal abad XXI Ir. Pangarso, MSP., IAP. Lektor Kepala Associate Professor pada bidang Arsitektur Kota Ahli Utama Perencana Kota Sertifikat Keahlian no. 2014-2017 Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan Anastasia Anindyasarathi sP, ST. “Project Architect” pada Konsultan Larascipta. INTRODUKSI Lingkungan-binaan “built-environment”1 adalah sebutan/istilah untuk kondisi suatu area atau daerah yang telah ada sekelompok manusia yang tinggal dengan membangun tempat tinggal berupa sosok bangunan/gedung dan infrastruktur pelengkapnya, sekalipun sederhana. Sementara pemahaman mengenai desain “design”, terkait erat dengan faktor perencanaan “planning” sebagai tahap yang mendahuluinya dalam satu kesatuan proses pengembangan “development”. Oleh karena itu, pengertian desain lingkungan-binaan meliputi berbagai sektor pembangunan yang didominasi pada perkara rancang-bangun pada aspek fisik-spasial, walaupun eksistensi ragam artefak fisik itu tetap akan dipengaruhi oleh adanya kebijaksanaan, kesepakatan publik “consensus”, perilaku dan kebiasaan hidup manusianya. Secara umum lingkungan binaan tersebut mewujud fisik berupa sebidang tapak rumah, atau sekumpulan tapak rumah, area pedesaan, dan area perkotaan; yang secara spasial/keruangan dapat berupa ruang-terbuka “open-space” dan ruang tertutup bangunan/gedung “built-up area / building coverage”. Ruang Terbuka secara desainatif “designative”2 merupakan rekayasa perpaduan antara faktor natural dan faktor buatan-manusia, dapat berupa ruang jalan dengan ragam bentuk persimpangannya, sungai, kolam, telaga, pertamanan, halaman-rumah/gedung, lapangan, alun-alun, dsb. Sementara Ruang Tertutup merupakan sosok rekayasa teknologis, dapat berupa sosok Rumah-rumah dengan keragaman tipe masing-masing, dan Gedung-gedung dengan keragaman tampilan dan fungsi masing-masing. Apabila ditengok ke belakang pada jaman pra kemerdekaan, di kepulauan Nusantara ini telah ada fakta desain lingkungan-binaan, yang mulai ditata sekitar tahun 1293 Masehi, yaitu saat Baginda “Sri Kertaradjasa Djajawardhana” Raden Widjaja pendiri Kerajaan Majapahit membuka hutan Terik, tepatnya di area situs kota Trowulan saat Desain lingkungan tersebut tampil dalam sejumlah obyek, yaitu Kanal, Waduk, Kolam, Sumur, Candi, dan Gapura. 1 all the structures people have built when considered as separate from the natural environment. term built environment is used when referring to those surroundings created for humans, by humans, and to be used for human activity. Examples would include cities, buildings, urban spaces, walkways, roads, parks, etc. The study of the built environment is interdisciplinary in nature and can include such disciplines as visual arts, architecture, engineering, urban planning, history, interior design, industrial design, geography, environmental studies, anthropology / sociology. an area where there are a lot of buildings. The city took on the challenge to raise the quality of the built environment. the need for harmony between the built environment and the natural world 2 Definition of designative in English adjective, Serving to indicate or specify something the designative meaning is very obvious 3 Majalah GATRA, 27 Maret 1999, memberitakan hasil penelitian desertasi Hermanislamet, dosen Teknik Arsitektur, UGM, 1999. Gambar – 1 Peta area kota Trowulan 2/16 Gambar – 2 Kolam Segaran Trowulan Luas kolam Pool area 375 m x 175 m Ketebalan dinding Wall thickness 1,6 m Kolam Segaran merupakan waduk penyimpanan air pada masa Majapahit. Sebenarnya, kolam ini memiliki banyak fungsi. Fungsi lainnya adalah untuk tempat menjamu tamu dan pendingin suhu udara. Nama Segaran diambil dari kata “Segara” yang berarti laut dalam bahasa Jawa karena ukurannya yang besar bagaikan laut. Kolam ini ditemukan oleh Henry Maclain Pont dan Kromodjojo Adinegoro pada tahun 1926 dan telah dipugar sebanyak 3 kali. Kolam ini terletak di seberang Museum Majapahit dan sekarang hanya digunakan untuk tempat rekreasi dan tempat upacara. Sumber google map & Kilas historis desain lingkungan-binaan di kota Trowulan pada akhir abad XIII atau awal abad XIV tersebut di atas, dapat disimak bahwa saat itu telah dikenali adanya pola perencanaan lingkungan terpadu “integrated planning”, yang mempertimbangkan secara proporsional antara aspek fisik dan natural. Penelitian diatas telah menunjukkan bahwa pola perencanaan tata-ruang perkotaan di Trowulan terpilah menjadi dua bagian, yaitu pola segi-empat “grid” untuk bagian Pusat Kota yang berbasis pada budaya Kerajaan Pemerintahan, Pengelola Wilayah dan secara luwes semakin kepinggiran kota berpola “sirkuler-organis”. Disamping penataan kotanya, maka tata bentuk arsitektur bangunan/gedung kerajaan dan kelengkapannya di pusat-kota didominasi bentuk geometrik, yang bercitra anggun, berwibawa dan semakin menjauhi pusat-kota didominasi tata bentuk arsitektur organik yang sangat “ramah” pada lingkungan natural. Komposisi komponen pusat-kotanya, sebagaimana kota yang memiliki budaya “monarkhikal”4, yaitu adanya kompleks Karaton, Alun-alun Ruang Terbuka Publik, Sarana Peribadatan dan Pasar. Kondisi lingkungan seperti ini tentu harus dipahami sesuai situasi pada abad XIV, karena luas area perkotaannya hanya sekitar 80 km2 saja. Perkara tersebut adalah inspirasi awal mengenai prinsip dasar desain lingkungan-binaan dan model aktual aplikasinya pada 6 enam abad yang lalu, saat teknologi masih sederhana, jumlah penduduk masih relatif sedikit, dan kondisi masih didominasi faktor alami/natural. 4 Full Definition of monarchical of, relating to, suggestive of, or characteristic of a monarch or monarchy; monarchical authority; a monarchical government A monarchy is a country that is ruled by a monarch, and monarchy is this system or form of government.; A monarch, such as a king or queen, rules a kingdom or empire. In aconstitutional monarchy, the monarch's power is limited by a constitution. But in an absolute monarchy, the monarch has unlimited power. Monarchy is an old form of government, and the word has been around a long time. It derives from Greek monarkhiā, frommonarkhos "monarch." 3/16 PRINSIP DASAR DESAIN LINGKUNGAN-BINAAN Sesungguhnya desain lingkungan-binaan itu merupakan tahap kedua setelah dilakukan tahap perencanaan “planning” yang memuat serangkaian perkara, yaitu maksud, tujuan serta sasaran; identifikasi ragam potensi dan sumber-daya yang ada; kesesuaian teknologi, material dan pola manajemen pelaksanaan maupun pemeliharaannya. Tahap perencanaan tersebut adalah seperti yang dinyatakan oleh dalam bukunya Site Planning bahwa, “Site Planning is the art of arranging structures on the land and shaping the spaces between, an art linked to architecture, engineering, landscape architecture, and city planning. Its aim is moral and esthetic; to make places which enhance everyday life – which liberate their inhabitans and give them a sense of the world they live in”. Sementara Prof. Tom dalam buku yang di editnya “The Built Environment, A Collaborative inquiry into Design and Planning”, secara sistematik mendefinisikan, bahwa “…the built environment define by four interrelated characteristics, First, it is everything humanly created, modified, or constructed, humanly made, arranged, or maintained. Second, it is creation of human minds and the result of human purposes; it is intended to serve human needs, wants, and values. Third, much of it is created to help us deal with, and to protect us from, the overall environment, to mediate or change this environment for our comfort and well being. Last, that every component of the built environment is define and shaped by context; each and all of the individual elements contribute neither positively or negatively to the overall quality of environments and to human-environment relationships.” Apabila disimak dengan cermat dan mendalam atas kedua rumusan yang menjadikan dasar bagi desain lingkungan-binaan, dapat diunduh intisarinya bahwa keseimbangan antara tiga aspek lingkungan ini yaitu alam-natural, kehidupan budaya kultur manusia, dan kreasi buatan manusia, layak dan harus di jadikan tujuan utamanya. Problematiknya adalah bagaimana prinsip keseimbangan tersebut dapat direalisasikan, di kepulauan Nusantara ini, yang ditandai dengan iklim tropis, bermusim penghujan dan kemarau, serta beragam budaya lokal sebagai potensi dasarnya. Dengan demikian, contoh pola penataan lingkungan-binaan di wilayah kota Trowulan diatas, telah mengekspresikan profesionalitas desain khas alam tropis, saat pengaruh eksternal belum terlalu mempengaruhi pola pikir dan tindak berkebudayaan. Fakta perencanaan dan desain yang berdisiplin menerapkan prinsip keseimbangan ketiga aspek tersebut diatas, dan sampai saat ini masih dijalin dalam pemeliharan lingkungan alam dan kultur kehidupannya antara lain adalah area Kampung Naga7 di Tasikmalaya, Jawa Barat; dan area desa adat Penglipuran8, Bangli, Bali. 5 Kevin Lynch & Gary Hack, Site Planning, 3rd The MIT Press, Cambridge, Massachusetts & London, England. 6 Wendy and Tom The Built Environment, A Collaborative inquiry into Design and Planning, 2007, John Willey & Sons, Hoboken, New Jersey. 7 Mengunjungi dan Mempelajari Budaya Kampung Naga. Kampung Naga ini terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kab. Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Yang unik letak kampung ini yang berada di lembah. Tidak hanya itu Kampung Naga ini ternyata masih mempertahankan kearifan lokal dan budaya yang mereka jaga sejak dahulu. Uniknya adalah tata letak rumah dan arsitektur yang khas, sesaat sebelum masuk kampung kita harus melapor terlebih dahulu dan di sini tidak ada plang Desa Wisata. Warga kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah "Pareum Obor". Pareum jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, yaitu mati, gelap. Dan obor itu sendiri berarti penerangan, cahaya, lampu. Jika diterjemahkan secara singkat yaitu, matinya penerangan. Hal ini berkaitan dengan sejarah Kampung Naga itu sendiri. Mereka tidak mengetahui asal-usul kampungnya. 8 Desa Penglipuran, Desa adat bali yang sangat kental dengan kerukunan dan kebersamaan mereka. Desa ini berlokasi di kelurahan kubu, kecamatan bangli, kabupaten bangli- Bali. Desa ini telah dianugrahi penghargaan kalpataru oleh pemerintah kabupaten bangli pada tahun 1995. Menurut masyarakat sekitar, kata penglipuran diambil dari kata Pengeling Pura yang memiliki makna tempat suci yang ditujukan untuk mengenang para leluhur. Membahas tentang leluhur, ternyata masyarakat yang tinggal di desa ini sangat menjun-jung tinggi amanat dari para leluhur mereka. Terbukti dari terbentuknya desa penglipuran yang sangat mengutamakan kerukunan ini. Ciri khas yang sangat menonjol dari desa ini adalah arsitektur bangunan tradisional di desa ini rata-rata memiliki arsitektur yang sama persis dari ujung desa ke ujung lainnya. 4/16 , Salawu, Tasikmalaya, JaKampung Naga ini terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Yang unik letak kampung ini yang berada di lembah. Kampung Naga ini ternyata masih mempertahankan kearifan lokal dan budaya yang mereka jaga sejak dahulu. Kampung Naga merupakan sebuah kampung adat yang masih lestari, di sini masyarakatnya masih memegang adat tradisi nenek moyang mereka. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Nenek moyang Kampung Naga yang paling berpengaruh dan berperan bagi masyarakat Kampung Naga "Sa Naga" yaitu Eyang Singaparana atau Sembah Dalem Singaparana yang disebut lagi dengan Eyang Galunggung, dimakamkan di sebelah Barat Kampung Naga. Makam ini dianggap oleh masyarakat Kampung Naga sebagai makam keramat yang selalu diziarahi pada saat diadakan upacara adat bagi semua keturunannya. - Bangunan-bangunan yang ada di Kampung Naga berbentuk segitiga semuanya beratap ijuk, dan menghadap ke arah kiblat, terdapat kurang lebih 113 bangunan dalam area 1,5 ha yang terdiri dari 110 rumah warga dan 1 tempat ibadah, selain itu juga terdapat balai pertemuan dan lumbung padi Leuit dan Bumi Ageung yang kesemua bahan bangunannya menggunakan bilik-bilik, kayu-kayu, dan lain-lain. Tidak menggunakan semen atau pasir. Semua bentuk, ukuran, alat dan bahan bangunan semuanya sama hal ini menunjukkan adanya keseimbangan dan keselarasan yang ada di daerah tersebut. Bentuk rumah masyarakat Kampung Naga harus panggung, bahan rumah dari bambu dan kayu. Atap rumah harus dari daun nipah, ijuk, atau alang-alang, lantai rumah harus terbuat dari bambu atau papan kayu. Rumah harus menghadap ke utara atau ke sebelah selatan dengan memanjang kearah barat-timur. Dinding rumah dari bilik atau anyaman bambu dengan anyaman sasag. Rumah tidak boleh dicat, kecuali dikapur atau dimeni. Bahan rumah tidak boleh menggunakan tembok, walaupun mampu membuat rumah tembok atau gedung gedong. Sumber Dari contoh fakta pertama ini dapat disimak, bahwa inilah sesungguhnya penerapan prinsip dasar Desain Lingkungan-binaan yang patuh/disiplin dalam mengamalkan keseimbangan antara potensi alami/natural tanah, air dan vegetasi, potensi manusia dan aktivitasnya dalam bingkai pola berkebudayaan, serta potensi kreasi buatan manusia rumah dan infrastrukturnya. Eksistensi teknologi yang saat ini semakin berkembang, telah tidak menggoyahkan kultur kehidupannya dalam menata dan mendesain lingkungan-binaannya. Kampung Naga, menjadi sebuah artefak fisik dan sosial-budaya yang “fenomenal” sepanjang waktu, yang akan selalu mengingatkan kepada semua manusia penghuni jagad-raya ini, atas perlunya keseimbangan tiga perkara aspek desain lingkungan-binaan. Kelestarian lingkungan-binaan tersebut membutuhkan keteguhan sikap manusianya atas kemajuan cara berpikir dan bertindak, yang tidak cepat tergiur dengan tawaran kenikmatan ragawi. Upaya memelihara lingkungan-binaannya ternyata dikendalikan oleh pola pikir, bahwa manusia merupakan bagian kecil yang harus cerdas berkesinambungan dengan alam sekitarnya. 5/16 Gambar – 4 Desa Adat Penglipuran, Bangli, Bali. Desa adat Penglipuran terletak di Kelurahan Kubu di Kecamatan Bangli, Kabupaten Dati II Bangli. Luas desa adat Penglipuran +/- 112 ha. Desa Adat Penglipuran terletak di kaki Gunung Batur pada ketinggian 700 meter dpl. Desa Adat Penglipuran terletak +/- 5 Km dari pusat kota Bangli, dan 45 Km dari pusat kota Denpasar. Pengembangan fisik desa dan pengembangan budayanya masih mengacu pada tanah leluhur yang masih ada di Bayung. Tata ruang desa berkonsep trimandala, dibagi ke dalam tiga ruang yang berbeda secara fungsi dan tingkat kesucian, yaitu utama, madya dan nista. Letak ketiga ruang ini membujur dari utara gunung ke selatan laut. Paling utara zona utama, berdiri bangunan suci pura bernama Penataran tempat beribadah penduduk desa. Zona madya atau “ruang manusia” terdapat 76 kaveling pekarangan dan rumah tempat bermukim warga terbagi ke dalam dua jajaran, yaitu barat 38 dan timur 38. Setiap kaveling memiliki ukuran 800-900 meter persegi memanjang dari barat ke timur. Bagian paling selatan adalah nista mandala berupa tempat pemakaman penduduk desa. Setiap pekarangan mempunyai beberapa bangunan berupa ruang tidur, ruang tamu, dapur, balai-balai, lumbung dan tempat sembayang dalam rumah. Bangunan tradisional dengan material tiang dari kayu dan atap yang khas berupa sirap bambu. Sekitar 40% dari luas wilayahnya merupakan hutan bambu. Dari sisi ekologis, hutan bambu berfungsi vital untuk menahan erosi mengingat kondisi lahan desa yang miring. Sumber 6/16 Gambar – 5 Bendung Riam Kanan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Danau Riam Kanan adalah waduk buatan yang dirancang-bangun sejak 1962. Membendung aliran 8 sungai yang bermata air dari Pegunungan Meratus. Diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1973. Dibuat dengan menenggelamkan sekitar 9 desa di areal seluas 9730 hektar. Sumber Fakta kedua dari contoh yang telah dianggap berhasil mendayagunakan dan memelihara penataannya dengan prinsip dasar desain lingkungan-binaan. Serupa dengan fakta pertama, ada perkara yang harus dipegang teguh, yaitu sikap budaya masyarakatnya yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kultural, tidak mudah tergiur dengan produk kemajuan teknologi. Pemanfaatan potensi sumber daya alam diperlakukan dengan sangat arif bijaksana, sesuai dengan kebutuhan dasar kehidupan masyarakatnya. Perbedaan antara kedua contoh faktual tersebut adalah, secara fisik, desain lingkungan-binaan fakta pertama ditata dengan kombinasi pola organik dan geometrik; sedangkan fakta kedua diatur dengan kejelasan pola geometrik yang disesuaikan dengan potensi geografis alamnya. Fenomena faktual tersebut, tentu masih banyak tersebar di kepulauan Nusantara ini, yang sejak sekitar abad XV tetap lestari sampai saat ini di awal abad XXI dalam memelihara keseimbangan ketiga aspek sebagai prinsip dasar desain lingkungan-binaan. Ciri yang sangat mendasar dari kelestarian ini adalah bahwa masyarakat yang menempatinya “diikat” dalam pola budaya yang “homogen”, bila ditinjau dari faktor etnisitas, pandangan-hidup, spiritualitas atau agamanya. Oleh karena itu, setelah dipandu mengenai eksistensi “tradisi-lokal” dalam lingkup “modernitas-global”, seringkali dan hampir di setiap pedesaan tradisional, telah dikembangkan menjadi laboratorium sosial-budaya dan laboratorium tata-ruang morfologis, atau lebih dikenal sebagai “desa-wisata”. Tentu saja, pemerintah juga memberikan bantuan dari berbagai sektor kebutuhan demi kesejahteraan kehidupan masyarakatnya. Kondisi lingkungan-binaan tersebut diatas,sangat pantas dijadikan acuan dalam penataan ruang perkotaan untuk situasi masyarakat yang ditandai dengan keragaman atau “heterogenitas” latar belakang kehidupan warganya. Perkara yang harus dicermati adalah, model pendekatan pola kehidupan sosial-budaya, melalui strategi desain9 “keserupaan benang-merah” yang dapat diterima semua pihak “stakeholders”. DESAIN LINGKUNGAN-BINAAN PADA ABAD XX-AN Di kepulauan Nusantara diartikan sebagai “nusa-antara”, pada sekitar abad XIII-XV yang lebih dikenal dengan nama Indonesia sebagai suatu negara kesatuan yang berdaulat sejak tahun 1945, ditandai dengan 3 tiga model disain lingkungan-binaan. Ketiga model penataan itu diawali dengan yang disebut sebagai 1 pedesaan tradisional dengan basis agrokultur, 2 lingkungan-binaan dengan basis pusat kerajaan, dan 3 perkotaan “benteng” dengan basis penjajahan/koloni Hindia-Belanda sejak abad XVII. Perkembangan fisik masing-masing model selanjutnya tidak setara, karena sangat tergantung geo-politik yang terjadi pada saat itu. Pedesaan tradisional perkembangannya memang tidak sepesat lingkungan perkotaan, karena didominasi oleh adanya pengaruh “irama” alam dan karakteristik normatif kultural yang tidak serta merta mudah menerima perkembangan cara berpikir dan bertindak teknologi. Fakta perkembangan yang dapat dikenali adalah adanya pembangunan struktur jaringan irigasi, termasuk didalamnya pembangunan 9 Barbara Faga, FASLA, Designing Public Consensus, 2006., John Wiley & Sons, Inc. – The role of the professional planners, architects, landscape architects, urban designers, and angineers engaged in a serious process of public participations does not begin with a meeting, not end with responses to the public demands. It begins professionals getting to know people in the community prior to any of the meetings. It is advanced by a few early successes that demonstrate professional wisdom. Prior to devisingrecommendations, it will require presentation of an overarching strategy, and then working to ensure that strategy is accepted by all concerned. 7/16 Gambar – 6 Pedesaan di sekitar Bendung Riam Kanan. Kesejahteraan pedesaan ini memanfaatkan dampak geografis atas pembangunan bendung untuk jaringan irigasi dan pembangkit tenaga listrik Sumber Google map beberapa waduk/bendungan yang secara fisik, menjadi titik perubahan desain lingkungan sekitarnya. Pada umumnya lingkungan pedesaan yang dijadikan pengembangan pusat jaringan irigasi berupa bendung, akan diikuti dengan peningkatan jaringan tenaga listrik atau penerangan buatan, pola pertanian air perikanan, dsb, dan pegembangan kegiatan kepariwisataan jasa maupun barang. Demikian pengembangan bagi lingkungan pedesaan secara tipologis. Pembangunan prasarana dan sarana fisik dan spasial ini dimulai sekitar tahun1960, pada awal masa Pemerintahan Republik Indonesia, dengan arahan kendali oleh Presiden pertama “founding fathers”, & wakilnya, Dampak dari pembangunan ini terfokus pada penataan kembali lokasi baru bagi pedesaan yang terkena proyek. Pola penataan lingkungan-binaan baru ini, biasanya dengan dilandasi kebijakan publik berupa pendayagunaan lahan yang tidak/kurang produktif atau sebagai daya upaya pengembangan pola transmigrasi. Pola desain lingkungan-binaan baru yang tipologis dengan program transmigrasi ini, sudah tentu dilandasi dengan prinsip desain “keefektifan & efisiensi” sebagai metoda dan proses yang didominasi pada kelayakan dan terpenuhinya kebutuhan dasar “basic-needs”10 untuk kehidupan keluarga pada saat itu. Secara planimetris, pola desain yang dapat disimak adalah “geometris”. Apabila dikaji mendetail, polanya agak serupa desainnya dengan model desa adat wisata Penglipuran. Namun bedanya kandungan spirit kultural yang mengikat kebersamaan warganya beragam. Lingkungan-binaan yang berbasis pusat kerajaan atau “monarkhikal”11 tidak banyak ditemukan di Indonesia. Satu-satunya daerah setingkat provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta12, dengan kota Yogyakarta sebagai pusat pemerintahannya yang dikepalai oleh Sri Sultan Hamengku Bawono Raja/Sultan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. 10 & ed., Target Setting for Basic Needs, International Labour Organisation, Geneva office, 1982. 11 A monarchy is a country that is ruled by a monarch, and monarchy is this system or form of government.; A monarch, such as a king or queen, rules a kingdom or empire. In aconstitutional monarchy, the monarch's power is limited by a constitution. But in an absolute monarchy, the monarch has unlimited power. Monarchy is an old form of government, and the word has been around a long time. It derives from Greek monarkhiā, frommonarkhos "monarch." 12 Undang-undang RI tahun 2012, tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. 8/16 Selain Daerah Istimewa Yogyakarta, di wilayah negara Republik Indonesia ini terdapat pula lingkungan-binaan yang berpola pada pusat “monarkhikal” juga yaitu Kasultanan Kasepuhan di kota Cirebon, yang terbatas pada kawasan internal di lingkup Kasultanan saja, tidak memiliki kewenangan pada wilayah perkotaannya. Mengenai perkara lingkungan-binaan dibawah kultur “monarkhikal” ini, sudah tentu sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kultural yang terkandung didalam kehidupan kemasyarakatannya. Secara khusus dapat diformulasikan pada kesempatan lain atau pada riset yang masih sedang kami lakukan. Lingkungan-binaan yang dikenal dengan sebutan perkotaan yang berbasis pada pola “benteng” adalah model desain kota yang dikembangkan oleh pendatang yaitu pemerintahan Hindia-Belanda. Model desain lingkungan-binaan yang “eksklusif” ini, pada saat setelah seluruh wilayah kesatuan diproklamasikan pada tahun 1945, berada pada kewenangan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, pada kota-kota di Indonesia di awal pemerintahannya dihadapkan secara garis besar pada dua pola desain, yaitu pola tata-kota yang dibuat pada jaman kolonialisasi, dan pola tradisional yang berbasis pada “monarkhikal”. Kedua pola besar desain perkotaan tersebut memiliki keserupaan dan juga perbedaan. Keserupaan yang tampak adalah pada struktur penataan jaringan sirkulasinya, yaitu geometrik pada area dataran dan penataan struktur organik pada area perbukitan, atau kombinasi keduanya ketika lingkungan-binaan itu berada pada rupa lahan dengan kemiringan topografis berganti. Sementara itu didapati 3 tiga perbedaan yang menyolok “signifikan”, yaitu 1 Pola desain struktur lingkungan-binaan “monarkhikal” atau tradisi lokal selalu didapati Ruang Terbuka Publik yang berupa Alun-alun, dengan 4 empat elemen primer perkotaan, seperti Kompleks Keraton, Kompleks Perkantoran Pegawai kota, Gedung Peribadatan, dan Pasar. Pada desain lingkungan-binaan ex Hindia-Belanda tidak didapati struktur tatanan seperti itu, kalaupun ada ruang terbuka, maka hanya berfungsi sebagai taman atau lapangan olahraga dan tidak dilengkapi elemen primer tersebut. 2 Pola desain jaringan sirkulasi lingkungan tradisional, lebar jalan dibuat secukupnya dan tidak terlalu lebar, dengan perpetakan lahan yang tidak terlalu besar, kecuali fasilitas publik disekitar Alun-alun. Pola vegetasi lebih diutamakan pada halaman disetiap petak lahan privat masing-masing; sementara vegetasi di ruang publik seringkali diberi predikat simbolik di seputaran Alun-alun. Pada lingkungan Hindia-Belanda pada umumnya jaringan sirkulasi dibuat lebar-lebar, bahkan didapati ruang jalan yang disebut sebagai “boulevard”, yang dilengkapi dengan pola elemen vegetasi sebagai fungsi peneduh di hampir semua tepian ruang jalan. Pola perpetakan lahannya juga luas +/- 1000 m2, sedangkan elemen bangunan/gedungnya berdiri tunggal yang biasanya dilengkapi bangunan samping, yang seringkali disebut “pavilion” atau malah berdempetan satu sama lain pada fungsi pertokoan. 3 Perkembangan kedua pola besar struktur tata-ruang tersebut ditandai dengan “stagnasi” pada lingkungan-binaan ex Hindia-Belanda dan perkembangan yang lambat pada pola lingkungan-binaan tradisional. Semua itu pada umumnya disebabkan oleh perkembangan aspek perekonomian negara dan masyarakat yang masih difokuskan pada pemenuhan akan sandang dan pangan, sedangkan perkara papan perumahan dan permukiman sebagai “physical propperty” baru dirintis sekitar tahun 1970an. Kondisi keserupaan dan perbedaan tersebut yang memunculkan ragam fenomena perkembangan aktivitas disekitarnya, yang secara langsung diakibatkan adanya aglomerasi antara golongan ekonomi kuat atau golongan pengambil keputusan terhadap golongan ekonomi lemah13. Kedua golongan pertama tersebut, pada umumnya memanfaatkan bangunan/gedung es Gedung-gedung Hindia-Belanda dengan rupa arsitektur kolonial “The Empire Style, de Stijl, es Nouveau, dsb”, sementara golongan ketiga bertempat-tinggal di perkampungan kota, dengan rupa arsitektur seadanya. Fenomena ini berlangsung secara gradual yang secara perlahan mempengaruhi pola pemanfaatan lahan dan desain lingkungan perkotaan, dan memunculkan adanya pemanfaatan lahan publik untuk kegiatan secara “informal” yang dikenal sebagai para 13 McGee, The Urbanization Process in the Third World., Bell & Hyman Ltd, 1971., Revolutionary Change and the Third World City, A Theory of Urban Involution. 9/16 Gambar – 7 Pola desain lingkungan permukiman dan tipikal rupa koridor di Perumnas Denpasar, Bali Struktur Ruang Lingkungan-binaan yang berbasis pada “efisiensi & keefektifan”pemanfaatan lahan. Sumber Google Map & Google Street View 2015 Gambar – 8 Model desain lingkungan-binaan di awal abad XX. Kiri Kota Manado Kanan Gedung & Bunderan Taman Balai Kota Malang. Sumber google map. pedagang “kaki-lima” PKL. Kawasan Pusat Kota khususnya ditandai dengan “percampuran” tidak terarah “chaos” antara desain lingkungan yang ditata baik dan yang sembarangan. Sampai dengan sekitar tahun 1996/1997 situasi pembangunan perkotaan ditandai dengan kebijakan mengenai pemenuhan kebutuhan akan perumahan dan permukiman yang dikoordinasi oleh Perumnas14, sebuah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang pengadaan tanah permukiman dan pembangunan prasarana/sarana perumahan. Dampaknya adalah perkembangan bentuk perkotaan melebar ke arah pinggiran “fringe area”, dengan model desain lingkungan-binaan yang berlandaskan “efisiensi & keefektifan” pemanfaatan lahan. 14 Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004. Sejak didirikan tahun 1974, Perumnas selalu tampil dan berperan sebagai pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman bagai masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Pada periode 1974-1982, Perumnas memulai misinya dalam membangun perumahan rakyat menengah kebawah beserta sarana dan prasarananya. Ribuan rumah di bangun di daerah Depok, Jakarta, Bekasi dan meluas hingga Cirebon, Semarang, Surabaya, Medan, Padang dan Makassar. Pada 1983-1991, Perumnas selain membangun rumah sederhana juga mulai merintis pembangunan rumah susun sederhana dengan tujuan mendukung program peremajaan perkotaan. Pada 1992-1998, Perumnas membangun hampir 50% dari total pembangunan rumah nasional. Melonjaknya produksi perumahan ini didorong oleh program pemerintah untuk membangun rumah sederhana RS dan rumah sangat sederhana RSS 10/16 Gambar – 9 Dua model desain lingkungan-binaan yang di rancang bangun oleh pemerintah Hindia-Belanda awal abad XX atau sekitar tahun 1918-1920 an Pola geometrik proporsional terhadap semua elemen lingkungan perkotaan, yang memberi dampak positif pada ranah pengalaman estetika perkotaan dan kejelasan prinsio arsitektur-kotanya. Gambar atas Taman Bunder Kota Malang; Gambar bawah Taman Diponegoro Kota Semarang. Sumber Google map / Google street view 2015 Beberapa contoh/model desain lingkungan-binaan pada kota kolonial dan kota tradisional di abad XX-an, dimana pola geometrik proporsional terhadap lingkungan sekitarnya, serta berskala “humanitas” terhadap para pejalan kaki, terlepas dari keterbatasan kemajuan teknologi saat itu. 11/16 DESAIN LINGKUNGAN-BINAAN PADA AKHIR ABAD XX DAN AWAL ABAD XXI Bagi Indonesia peralihan abad XX ke XXI ini tampaknya mendapat beberapa peristiwa yang harus dicermati secara komprehensif setelah menjalani proses bernegara dan berbangsa selama kurang lebih 70 tahun. Berbagai aspek kehidupan berbangsa mengalami cobaan yang layak dikaji ulang agar proses membangun kesatuan dan persatuan semakin membaik. Oleh karena aspek politik dan ekonomi terganggu, maka aspek fisik menerima konsekuensi logisnya. Pembangunan bidang fisik-spasial arsitektur-kota pun terpengaruh karena proses perencanaan dan desain lingkungan-binaan sangat dipengaruhi oleh baik-buruknya kebijakan dan konsensus publik yang ditetapkan oleh pemerintah yang berwenang. Namun sejak tahun 2000 telah ditetapkan beberapa produk hukum terkait dengan desain lingkungan-binaan, yaitu diantaranya adalah 1. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan. 2. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan. 3. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. 5. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN. 6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 34 Tahun 2006 tentang JALAN. 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. 9. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG. 10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi. 11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. 13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. 14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan bagian bagian JALAN. 15. Dan lain sebagainya, yang secara substansial terkait dengan eksistensi lingkungan-binaan Produk kebijakan Pemerintah yang utama dalam kaitannya dengan desain lingkungan-binaan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan15; yang didalamnya telah ditetapkan secara detail dan terperinci segala aspek, faktor, komponen dan elemen yang harus dipotensialkan, dalam upaya mendesain lingkungan-binaan. Selain perkara sejumlah landasan legalitas tersebut diatas, proses desain lingkungan-binaan saat in, secara “universal” ada yang harus dipertimbangkan secara serius sebagai aspek sekaligus fakta utama dalam era abad XXI ini, “mumpung” masih berada di awal abad ini, yaitu perkara keberlangsungan ekosistem atau “sustainability”16. Terkait dengan prinsip 15 Pemahaman Pedoman RTBL Rencana Tata Bangunan & Lingk 16 Meaning of “sustainability” in the English Dictionary ENVIRONMENT, NATURAL RESOURCES - the idea that goods and services should be produced in ways that do not use resources that cannot be replaced and that do not damage the environment the ability to continue at a particular level for a period of time. - Michiel Schwarz & Joost Elffers.,In the 20th century, our world was designed around modernist ideas and values. This could be seen in our architecture, product design, business models, urban planning, and much more. With modernism came a fascination with technology, modes of industrial production, a focus on material goods, underpinned by a particular idea of progress. But this century heralds a cultural shift. Sustainism, in our view, represents a new mind-set that, like modernism before it, will turn out to define how we see our world, what we value, and how we shape our living environment. It will become the new operating context for all of us. 12/16 “keberlanjutan ekosistem” ini, tokoh “sustainism” Schwarz menyampaikan begini “…Designers and architects have been among the first to see the fundamental shifts we associate with sustainism — for example, how perceptions of place have changed. The internet in particular has given a new meaning to the local almost every place in the world is globally connected, 24/7. We live in local worlds, but we are also global citizens….” Tentu bila disimak, ketetapan substansial yang tersurat maupun tersirat pada serangkaian peraturan-perundangan di negeri ini sudah secara sengaja memasukkan perkara keberlanjutan ekosistem itu, akan tetapi seringkali pada aplikasi di lapangan tidak diterapkan atau pengawasan kurang ditegakkan. Apabila seluruh warga negara negeri ini patuh terhadap ketentuan tersebut, sebagai bagian kecil dari warga dunia tentu dapat secara pro-aktif menjaga kelestarian alam semesta. Jadi benar sungguh, apa yang disampaikan Schwarz menjadi teguran keras bagi para desainer, arsitek dan perencana-perkotaan, agar mengecek kembali dokumen perencanaan maupun desainnya dapat menjamin keberlangsungan ekosistem. Perkara “sustainability” ini memang menjadi dilematis dalam proses desain lingkungan, oleh karena pada saat ini semua warga dunia telah di “manja”kan oleh perkembangan teknologi apapun, yang akan berdampak pada “keterpaksaan” menggunakan atau menyediakannya semata untuk memenuhi aktivitas yang disyaratkan sebagai “profesionalitas”. Beberapa contoh terkait dengan desain lingkungan-binaan adalah 1. Perencanaan jalan di perkotaan saat ini hampir selalu menyertakan ruang pejalan kaki yang disebut sebagai “trotoir”, yang posisinya selalu lebih tinggi sekitar 20 cm dari muka jalan, kemudian di bawah “trotoir” itu dibuat saluran air hujan. Problematiknya adalah 1 Perilaku masyarakat untuk terbiasa membersihkan saluran tidak punya, karena sudah biasa dilayani. 2 Kalaupun ada yang bertugas, maka pelaksanaan tugasnya tidak rutin dilakukan. 3 Kalau disimak dari arahan teknis membuat muka jalan harus “melengkung” sekitar 1% kearah tepian jalan; akan tetapi sekarang perkara teknis ini tidak ada yang memperhatikan, bahkan materialnyapun dari beton bertulangkah?, yang sifat materialnya sulit dilengkungkan. 4 Sifat beton memang tidak menyerap air, dan tidak lekang kena panas matahari,akan tetapi bila terjadi retak rambut, maka sifat kekuatan beton “runtuh”; disamping memiliki tingkat radiasi panas lebih tinggi daripada aspal. Pertanyaan yang relevan bagi keberlangsungan ekosistem adalah, kapan lagi tepian jalan ada “bahu-jalan” yang berupa tanah berumput, seperti saat awal abad XX dulu? 2. Bila ada ketentuan angka Koefisien Dasar Hijau = 30%, maka problematiknya rupa muka lahan seperti apa sebesar 30% tersebut, apakah murni muka tanah yang hanya ditutupi rumput ataukah mulai diberi material lain yang relatif tidak menyerap adalah, mengapa penghuni rumah menjadi “takut” melihat tanah berumput? Kedua contoh perkara desain ini dapat dilakukan dengan “niat” yang tinggi untuk memelihara keberlangsungan proses alami, sebagaimana contoh di awal tulisan ini. Perkara yang dilematis tentu dapat dijawab dengan cermat, karena ternyata yang berkehidupan sungguh akarab dengan alam, justru menjadi obyek wisata, artinya hanya sebagai “tontonan” belaka. Bagaimana ini ? Dalam menjelajahi kata kota perlu memahami beberapa kata kunci yaitu; Pertama, adalah gagasan tentang Kota. Dalam bahasa Indonesia, kata Kota bermula sebagai benteng. Daerah atau kawasan yang dilindungi dan dipertahankan, tempat kedudukan orang penting dan berkuasa, pusat pemerintahan atau kerajaan. Dari pengertian yang khusus itu kemudian berkembang dan mencakup pengertian Kota yang modern, yakni tempat kehidupan orang banyak kepadatan tinggi, di lingkungan yang terbatas dengan berbagai keahlian khusus heterogen yang bekerja sama didalam suatu hubungan organisasi tertentu. Seperti halnya dengan definisi kebudayaan, maka untuk kota pun banyak dijumpai definisinya. Para ahli belum sepakat, selain daripada kenyataan bahwa Kota itu berkitn dengan masalah pengaturan penggunaan lahan. Akhirnya Rapoport 197932-3417 berkesimpulan bahwa 17 RAPOPORT, Amos – 1979. “On the Cultural Origins of Settlements”, dalam Introduction to Urban Planning, New York McGrawHill, 13/16 gagasan tentang kota tergantung pada pola budaya yang dianut atau dimiliki. Kesimpulan Rapoport ini penting karena hal itu menunjukkan bahwa pengertian kota, ternyata dapat disamaratakan begitu saja, apalagi kalau dikenakan pada masa awal peradaban manusia. Kini, oleh kemajuan teknologi-komunikasi yang memungkinkan pengumpulan data pembanding yang cukup banyak, telah dicapai keseragaman beberapa pengertian; misalnya pemahaman tentang gejala “urbanism”. Ada kota yang lahir oleh keinginan untuk menciptakan suatu keteraturan baru yang hanya diujudkan melalui bentuk kekuasaan. Dan kekuasaan ini dapat tercipta hanya kalau ada “surplus” “economy of plenty”, yang dimungkinkan hanya kalau ada spesialisasi, atau pembagian kerja. Pandangan seperti ini merupakan saripati teori lahirnya sebuah kota yang klasik, mengutamakan kegiatan pertanian sebagai sumbernya. Itulah sebabnya, kota-kota lahir di daerah yang subur. Kedua, adalah tentang Pusat Kota. Sejarah lahirnya kota-kota sebagai bagian dari peradaban manusia, menunjukkan akan adanya hubungan antara gagasan “pusat” dengan kehidupan religius symbolism of “center” lihat Eliade, 196927-5118. Tampaknya, gagasan ini tidak dapat dipertahankan tanpa penyertakan juga unsur-unsur alam geografi dan/atau ekologi dan juga interaksi antara manusia dengan lingkungannya sendiri. Kondisi lingkungan dan jumlah penduduk akan turut menentukan bentuk perwujudan akhir sebuah kota; mengapa candi-candi di Jawa Timur lebih langsing daripada candi di Jawa Tengah merupakan contoh akan adanya pengaruh hubungan itu OngHokHam, 1983169-18019. Pusat kota sama dengan pusat kekuasaan istana, masjid, atau kuil, tempat kedudukan orang-orang penting dan penyimpanan bahan-bahan baku yang utama pusa kota di mesopotamia selalu mempunyai tandon air yang sangat besar. Dari titik itu memancar garis-garis pengaruh yang pada hakikatnya berkehendak untuk mengatur dan mengelola demi kepentingan dan keselamatan bersama. Dari situ pula muncul kata wasiat dalam peradaban manusia administrasi! Itu pula yang mengisyaratkan penguasaan tulis-menulis untuk lahirnya sebuah kota. Dalam pustaka perancangan kota urban design yang modern, pengertian pusat kota ini telah semakin semarak dan kompleks, serbaneka. Faktor yang dikandungnya semakin beragam, kadang-kadang yang satu lebih dominan dari yang lainnya. Kadang menjadi sangat khusus Central Business District/CBD atau civic center/pusat pemerintahan, sehingga perwujudan desain kotanya-pun khusus. Ketiga adalah Alun-alun, lahan terbuka tempat berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pemerintahan dan kemasyarakatan mengambil tempat; itulah pusat kota! Menurut Haryoto Kunto 1986385ff20 yang mengutip pembicaraannya dengan Van Romondt, kata alun-alun berasal dari ombak atau gelombang laut yang menggambarkan banyaknya manusia yang berkumpul di lahan terbuka itu. Alun-alun dapat juga dibandingkan dengan Agora di Yunani, atau Forum di Romawi, yakni ruang terbuka tempat warga kota berinteraksi, dari kegiatan ekonomi hingga dengan politik, atau juga terkait dengan ruang terbuka di tengah Bale Banjar kadang-kadang disertai Bale kulkul yang didirikan orang Bali. Ruang terbuka di tengah kawasan, seperti halnya dengan Alun-alun ini, merupakan “titik nol” untuk berorientasi, tempat awal perwujudan gagasan imago mundi, idealisasi alam raya di muka bumi. Manusia Renaisans mengabstraksikannya ke dalam diri “Aku” ego dan yang kemudian membebaskannya dari alam benda ontologis, seperti halnya juga tugu axial mundi yang menandai dibebaskannya suatu lahan dari pengaruh kekuasaan roh jahat dan menjadikannya lahan yang aman dan absah bagi kehidupan manusia. Dari sudut ini, kebiasaan untuk menanam pohon beringin ditengahnya adalah suatu tindakan penegasan suatu pengembangan rutialistik lebih lanjut. 18 ELIADE, Mircea – 1969. Image & Symbols, Studies in Religious Symbolism,New York Sheed and Ward. 19 OngHokHam – 1983. Proses Kesenian Indonesia dari Masa ke Masa, dalam Rakyat dan Negara, Jakarta Sinar Harapan, 20 KUNTO, Haryoto – 1989. Semerbak Bunga di Bandung Raya, Bandung Granesia 14/16 Gambar – 10 Dua model desain lingkungan-binaan perkotaan, kota berbasis tata-ruang ex Hindia-Belanda gambar atas, kota Surabaya; dan tata-ruang perkotaan berbasis “monarchical-values”, kota Yogyakarta. Perhatikan ekspresi tata massa Bangunan/Gedung yang “berkompetitif” dalam ekspresi “modernitas” morphologis pada model desain kota Surabaya. Perhatikan pula citra ekspresif dari kota yang berbasis “traditional-values” pada lingkungan perkotaan kota Yogyakarta. Sumber Google map 2015 Mengakhiri tulisan ini, mari disimak gambar-gambar desain lingkungan-binaan, bukan berati yang terbaik akan tetapi biarkan menginspirasi kritis mana dan apa yang benar atau yang keliru atas fakta lingkungan ini. 15/16 Gambar – 11 Pandanga ke Taman Diponegoro Semarang dari arah utara. Perhatikan desain trotoir dan eksistensi fungsi taman publik kota. Sumber google street view 2015 Gambar – 12 Panorama lokal kota Banjarmasin, kota Ambon dan kota Manado. Panorama tipikal desain Lingkungan-binaan di awal abad XXI, berbangunan tinggi, padat, “less of natural elements”. Sumber Gambar – 13 Model tipikal pemanfaatan lahan yang dikendalikan melalui ketentuan rasio lahan tertutup bangunan dan lahan terbuka. Contoh ini adalah Gedung Museum di kota Medan. Sumber 16/16 Gambar – 14 Dua model Panorama desain koridor dengan determinasi geografis sungai, dipandang ke arah Gedung Balaikota Surabaya atas. Panorama Taman Balaikota Surabaya. Dapatkah model desain ini menjadi contoh desain yang mendayagunakan basis “urban-sustainability”, sementara diberitakan Surabaya Raih Penghargaan ASEAN Environment Sustainable City / Mei 28, 2011 Sumber Google Street view 2015 dan SurabayaPost. Dari gambar-gambar fenomenal diatas terasa bahwa menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada desain lingkungan-binaan terhadap desain arsitektural, dapat di dekati melalui aspek spasial dan fungsional yang secara aktual eksis serta memiliki potensi baik untuk di kembangkan. Kedua aspek tersebut seolah bersaing satu sama lain, walaupun keduanya dalam kesatuan. Problematika akan muncul ketika keduanya tidak dapat didudukan secara proporsional, yang ditandai dengan kehilangan harmoni dinamika totalitas kegiatan pada area terkait. Kedudukan aspek spasial dan aspek fungsional, terhadap dinamika kegiatan lingkungan perkotaan dapat di simak dari matriks di samping ini ini. Terimakasih, Bandung 11 Februari 2016. / FX Budiwidodo Pangarso, dan rekan. ... 2 the built environment, namely the living environment formed, modified, managed, and determined by human conditions to meet their life needs. Pangarso, [8] said, the built-environment is a term for the condition of an area or area where there is already a group of people living by building a residence in the form of a building/building and its complementary infrastructure, even if it is simple. Based on some of the opinions above, it can be concluded that the built environment is formed because of the human need and ability to change the landscape to make it more effective and efficient in meeting the needs of their lives. ...Dua model desain lingkungan-binaan perkotaan, kota berbasis tata-ruang ex Hindia-Belanda gambar atas, kota Surabaya; dan tata-ruang perkotaan berbasis "monarchical-valuesKota YogyakartaDua model desain lingkungan-binaan perkotaan, kota berbasis tata-ruang ex Hindia-Belanda gambar atas, kota Surabaya; dan tata-ruang perkotaan berbasis "monarchical-values", kota yang "berkompetitif" dalam ekspresi "modernitas" morphologis pada model desain kota Surabaya. Perhatikan pula citra ekspresif dari kota yang berbasis "traditional-values" pada lingkungan perkotaan kota YogyakartaPerhatikan Ekspresi Tata Massa BangunanPerhatikan ekspresi tata massa Bangunan/Gedung yang "berkompetitif" dalam ekspresi "modernitas" morphologis pada model desain kota Surabaya. Perhatikan pula citra ekspresif dari kota yang berbasis "traditional-values" pada lingkungan perkotaan kota Yogyakarta. Sumber Google map 2015mari disimak gambar-gambar desain lingkungan-binaan, bukan berati yang terbaik akan tetapi biarkan menginspirasi kritis mana dan apa yang benar atau yang keliru atas fakta lingkungan iniMengakhiri Tulisan IniMengakhiri tulisan ini, mari disimak gambar-gambar desain lingkungan-binaan, bukan berati yang terbaik akan tetapi biarkan menginspirasi kritis mana dan apa yang benar atau yang keliru atas fakta lingkungan ini. 15/16less of natural elements". Sumber Gambar-13 Model tipikal pemanfaatan lahan yang dikendalikan melalui ketentuan rasio lahan tertutup bangunan dan lahan terbukaXxi Panorama Tipikal Desain Lingkungan-BinaanPanorama tipikal desain Lingkungan-binaan di awal abad XXI, berbangunan tinggi, padat, "less of natural elements". Sumber Gambar-13 Model tipikal pemanfaatan lahan yang dikendalikan melalui ketentuan rasio lahan tertutup bangunan dan lahan terbuka. Contoh ini adalah Gedung Museum di kota Medan. Sumber 16/16
LingkunganHidup Binaan e. Lingkungan Hidup Asli 146. Lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia disebut. a. lingkungan hidup binaan b. lingkungan hidup sosial c. lingkungan hidup fisik d. lingkungan hidup budaya e. lingkungan hidup manusia 147. Salah satu ciri adanya proses pembentukan lingkungan hidup binaan
0% found this document useful 0 votes692 views27 pagesDescriptionArsitektur Sebagai Lingkungan Binaan berkelanjutanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes692 views27 pagesArsitektur Sebagai Lingkungan Binaan Apa itu Lingkungan Binaan? Lingkungan binaan atau lingkungan terbangun adalah suatu lingkungan yang ditandai dominasi struktur buatan manusia. Sistem lingkungan binaan bergantung pada asupan energi, sumberdaya, dan rekayasa manusia untuk dapat bertahan. Dalam perencanaan kota, instilah ini memberikan kesimpulan bahwa sebagian besa lingkungan yang dipakai manusia adalah lingkungan buatan, dan lingkungan buatan ini harus diatur agar dapat mempertahankan hidup manusia dengan baik. Kearifan Lokal dalam Arsitektur Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kearifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menerus dalam kesadaran masyarakat, berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral maupun profan. Kearifan lokal telah menjadi tradisi-fisik-budaya, dan secara turun-temurun menjadi dasar dalam membentuk bangunan dan lingkungannya, yang diwujudkan dalam sebuah warisan budaya arsitektur perkotaan. Arsitektur perkotaan dan lingkungan binaan, yang digali dan sumber-sumber lokal, jika ditampilkan dalam 'wajah atau wacana ke-indonesiaan' niscaya memiliki sumbangan yang sangat besar bagi terciptanya identitas baru keseluruhan bagi bangsa secara keseluruhan. Di dalam permukiman tradisional, dapat ditemukan pola atau tatanan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kesakralannya atau nilai-nilai adat dari suatu tempat tertentu. Hal tersebut memiliki pengaruh cukup besar dalam pembentukan suatu lingkungan hunian atau perumahan tradisional. Nilai-nilai adat yang terkandung dalam permukiman tradisional menunjukkan nilai estetika serta local wisdom dari masyarakat tersebut. Keanekaragaman sosial budaya masyarakat pada suatu daerah tidak terbentuk dalam jangka waktu yang singkat. Demikian pula, penggunaan teor-teori untuk menggali kearifan lokal, dapat mengungkapkan nila-nilai arsitektur bangunan maupun kawasan dari suatu tempat. Dengan demikian local wisdom kearifan lokal/setempat dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat local yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh masyarakat. Penegasan dalam arsitektur perkotaan sudah sangat jelas, bahwa konteks budaya yang terdapat di dalamnya, menjadi bagian utama untuk digali dan dicari. Apa yang melatarbelakanginya dan bagaimana cara mengungkapkannya, agar nilai budaya itu dapat memberikan arti dan membuka wawasan bagi perencanaan dan perancangan perkotaan di masa mendatang. Perjalanan budaya suatu kawasan yang di dalamnya terdapat manusia dan bangunan, telah memberikan ciri khas pada kehidupan masyarakat dalam sejarah peradaban bangsa. Peradaban sendiri, diistilahterjemahkan dari civilization, dengan kata latin civis warga kota dan civitas kota; kedudukan warga kota. Hal itu diistilahkan oleh Franz Boas menjadi lahirnya kultur sebagai akibat dari pergaulan manusia dengan lingkungan alamnya. Meliputi budaya materiil, relasi sosial, seni, agama, dan sistem moral serta gagasan dan bahasa Definisi budaya juga memberikan tekanan pada dua hal pertama, unsur-unsurnya baik yang berupa adat kebiasaan atau gaya hidup hidup masyarakat yang bersangkutan; dan kedua, fungsi-fungsi yang spesifik dari unsur-unsur tadi demi kelestarian masyarakat dan solidaritas antar individu Antariksa, 2009. Kearifan lokal telah menjadi tradisi-fisik- budaya, dan secara turun-temurun menjadi dasar dalam membentuk bangunan dan lingkungannya, yang diwujudkan dalam sebuah warisan budaya perkotaan. Benar adanya bahwa, pengakuan tentang warisan budaya cultural heritage yang di dalamnya terdapat konservasi, adalah merupakan bagian dari tanggungjawab seluruh tingkatan pemerintahan, dan anggota masyarakat, sedangkan heritage itu sendiri, adalah bukan sekedar mendata masa lampau, tetapi merupakan bagian integral dari identitas perkotaan saat ini dan masa mendatang. Menampilkan kembali atau mempertahankan ruang kota masa lalu, berarti memperhatikan elemen-elemen jalan street-furniture dan pembentuk ruangnya, baik tata hijau soft-landscape maupun perkerasannya hard-landscape. Ahli perkotaan Witold Rybezynski mengatakan “budaya telah menjadi industri besar di beberapa kota tua”. Kota -kota tetap pada lokasi dari budaya yang paling utama – museum, teater, auditorium, dan universitas, juga pabrik-pabrik dan beberapa kantor ada pada suburbans. Mereka menjadi tujuan wisata karena daya tarik budayanya. Bagian yang paling menonjol dari budaya kota-kota di Eropa adalah lingkunan binaan bersejarah. Redefenisi Lingkungan Binaan dan Tradisionalisme Manusia hidup di dunia dalam hidup dan berkehidupannya selalu mengolah sesuatumenjadi sebuah karya. Karya inilah yang menjadi dasar kendaraannya dalammengarungi kehidupan di dunia ini. Mulai dari memasak, berkendaraan, berkomunikasi,membunuh, bernaung dan lain sebagainya. Tidak terlepas dari itu manusia mengolahlingkungan dimana ia berada dan dimana ia hidup supaya manusia dapat melaksanakankegiatan sehari-harinya dengan lebih mudah dan cepat-efektif. Pada saat manusia hidupdi lingkungan yang panas ia membuat bangunan yang dapat mereduksi panas, padasaat manusia hidup di lingkungan yang kering dia mengolah lingkungannya denganmengambil air dan mengalirkannya ke lingkungan tersebut. Berbagai tindakan dilakukanuntuk mendapatkan sebuah lingkungan yang dan kota termasuk dalam sebuah konteks lingkungan binaan. Lingkunganhidup binaan adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah banyak ditempati oleh manusia. lingkungan hidup binaan dapat terbentuk karena jumlah penduduk dan kebutuhan hidup manusia u\yang makin meningkat sehingga memaksa manusia mengubah lingkungan hidup alamiah . proses membentuk lingkungan hidup binaan selalu ditandai oleh adanya limbah yang bedampak langsung atau tidak langsung bagi Lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai sebuah pengetahuan dasar tentang bagaimana makhluk hidup berfungsi dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dan lingkungan mereka. Pengetahuan tentang lingkungan hidup ini menjadi penting untuk diketahui sebagai bagian objek studi geografi. Adapun lingkungan hidup sendiri berfokus pada keragaman kehidupan, transfer karakteristik diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, struktur dan fungsi sel, bangunan dasar dari semua organisme, kesalingtergantungan semua organisme dan lingkungannya, aliran materi dan energi melalui siklus kehidupan berskala besar, dan bagaimana evolusi biologis menjelaskan kesamaan dan keragaman kehidupan. Lingkungan hidup kita terdiri atas lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan lingkungan yang terbentuk secara alami, sedangkan lingkungan sosial terdiri atas aspek sosial dan fungsional dan yang mempengaruhi kualitas dan keadaan kehidupan. Kelompok populasi yang berbeda memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda untuk lingkungan hidup mereka, tergantung pada usia mereka atau situasi lain dalam kehidupan. Pengertian lingkungan hidup yang baik dan sehat memungkinkan kelompok populasi yang berbeda untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan, penggunaan layanan, bekerja, rekreasi, hobi, dan lain-lain. Pengertian Lingkungan hidup Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada disekeliling kehidupan, mulai dari pohon, sungai, jalan, gedung, benda dan bahkan orang. Lingkungan ini meliputi interaksi semua makhluk hidup, iklim, cuaca dan sumber daya alam yang mempengaruhi kelangsungan hidup manusia dan kegiatan ekonomi. Pengertian Lingkungan hidup Menurut Para Ahli Adapun definisi lingkungan hidup menurut para ahli, diantaranya yaitu Bintarto Pengertian lingkungan hidup ialah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa benda ataupun non-benda yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi sikap dan tindakan kita. Otto Soemarwoto Definisi lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi kehidupan kita. Berdasarkan batasan tersebut secara teoritis ruang yang dimaksud tidak berbatas jumlahnya. Sedangkan secara praktis ruang yang dimaksud selalu dibatasi menurut kebutuhan yang dapat ditentukan. Emil Salim Arti lingkungan hidup diartikan sebagai benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Definisi tersebut dapat dikatakan cukup luas. Jika batasan tersebut disederhanakan maka ruang lingkungan hidup dibatasi oleh faktor-faktor permasalahan lingkungan hidup yang dapat dijangkau manusia misalnya faktor alam, politik, ekonomi dan sosial. UU Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. UU No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Kamus Ekologi Istilah lingkungan hidup dikenal juga dengan environment merupakan bagian dari adanya keseluruhan yang saling berkaitan antara mahluk hidup dan non hidup yang berada secara alamiah di planet bumi atau di sebagian daerahnya. Ciri Lingkungan Hidup Ciri Lingkungan Hidup Adapun yang menjadi karakteristik lingkungan hidup adalah Adanya Adaptasi Adaptasi diartikan sebagai upaya makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan mengalami kepunahan atau kelangkaan jenis. Makhluk hidup yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya maka akan mampu untuk Mendapatkan air, udara dan nutrisi makanan. Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas. Bertahan hidup dari musuh alaminya. Melakukan reproduksi. Memberi respon perubahan yang terjadi di sekitarnya. Adanya mahluk hidup Kehidupan merupakan fenomena sosial atau perwujudan adanya makhluk hidup, yaitu keadaan yang membedakan organisme makhluk hidup dengan benda mati. Ciri umum organisme-organisme tersebut-tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea, dan bakteri yaitu berasal dari bentukan sel berbahan dasar karbon dan air dengan pengaturan kompleks dan informasi genetik yang dapat diwariskan. Organisme tersebut mampu melakukan metabolisme, mampu untuk tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap rangsangan, berkembang biak, dan beradaptasi terhadap lingkungannya melalui seleksi alam. Interaksi Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruhmempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi satu sama lain. Manfaat Lingkungan Hidup Lingkungan hidup memiliki manfaat yang sangat penting bagi kehidupan di bumi ini. Manfaat tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut Tempat beraktivitas Lingkungan hidup sebagai tempat beraktivitas semua makhluk hidup. Manusia, hewan dan tumbuhan melakukan aktivitas pada lingkungan hidup. Hewan dan tumbuhan menggunakan lingkungan hidup sebagai tempat menjalani kehidupannya, misalnya sebagai tempat untuk mencari makan, tempat berkembangbiak, tempat berburu dan lain- lain. Manusia memanfaatkan lingkungan hidup sebagai tempat beraktivitas secara lebih kompleks lagi. Manusia mempunyai beragam kelompok lingkungan hidup, diantaranya yaitu lingkungan sosial dan lingkungan alam. Kedua lingkungan tersebut secara bersama-sama memberikan fungsi sebagai tempat beraktivitas manusia. Lingkungan alam memiliki fungsi yang jelas terlihat, sedangkan lingkungan sosial memberikan ruang beraktivitas sesama manusia untuk saling berkomunikasi. Penyedia unsur penting Lingkungan sehat yang ada dalam kehidupan memiliki manfaat sebagai penyedia unsur- unsur penting yang dibutuhkan makhluk hidup. Unsur-unsur penting tersebut misalnya oksigen, air dan mineral. Ketiga unsur tersebut merupakan unsur pokok yang dibutuhkan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupan. Oksigen untuk bernafas, air digunakan hampir diseluruh kegiatan makhluk hidup dan mineral digunakan sebagai pendukung pokok kelangsungan hidup makhluk hidup. Memenuhi kebutuhan kehidupan makhluk hidup Lingkungan hidup bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup sebagai pemenuh kebutuhan kehidupan makhluk hidup. Lingkungan alam telah menyediakan berbagai sumber makanan. Bagi hewan lingkungan hidup telah menyediakan berbagai tumbuhan untuk dimakan. Bgai tumbuhan lingkungan hidup sudah menyediakan karbondioksida, air dan zat hara untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Sedangkan untuk manusia, lingkungan hidup telah menyediakan berbagai hal, diantaranya yaitu tubuh manusia yang memerlukan protein, vitamin dan mineral sudah disediakan oleh alam lewat berbagai bahan makanan. Sebagai sumber kehidupan makhluk hidup Lingkungan hidup dapat dijadikan sebagai sumber kehidupan makhluk hidup, karena pada lingkungan hidup terdapat segala hal yang dibutuhkan oleh makhluk hidup, yang tersedia hidup secara alami. Komponen Lingkungan hidup Lingkungan hidup memiliki 2 komponen utama yaitu Biotik Biotik adalah komponen lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup atau benda yang dapat menunjukkan ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh, dan berkembang biak. Komponen biotik terdiri atas manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Secara khusus, komponen lingkungan biotik diklasifikasikan menjadi Produsen, adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari bahan anorganik sederhana. Pada umumnya produsen adalah tumbuhan hijau yang dapat membentuk bahan makanan zat organik melalui fotosintesis. Konsumen, adalah organisme pengguna produk yang dihasilkan produsen karena tidak dapat membuat makanan sendiri. Konsumen tersebut terdiri atas hewan dan manusia. Konsumen mendapatkan makanan dari organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan. Pengurai atau perombak dekomposer, adalah organisme yang mampu menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai mampu menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepas bahan-bahan yang sederhana yang dapat dipakai oleh produsen. Pengurai terdiri atas bakteri dan jamu. Abiotik Abiotik adalah komponen lingkungan hidup yang tidak bernyawa atau bisa disebut benda mati. Komponen abiotik yang mendukung keberlangsungan lingkungan hidup diantaranya yaitu Lapisan tanah, sebagai komponen abiotik yang memiliki peran penting bagi kehidupan makhluk di bumi ini. Peran pentingnya yaitu fungsinya sebagai tempat berpijak. Air, sebagai komponen abiotik yang penggunaannya sangat vital, karena semua makhluk hidup manusia, hewan, dan tumbuhan membutuhkan air sebagai sumber pokok kehidupannya. Udara, sebagai komponen utama yang dibutuhkan makhluk hidup untuk bernafas, yaitu dengan menghirup Oksigen yang terdapat di udara. Sinar Matahari, sebagai komponen yang dapat dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup, misalnya tumbuhan memanfaatkan sinar matahari untuk berfotosintesis, manusia biasa menggunakan sinar matahari untuk menjemur pakaian dan menjemur ikan bagi para nelayan. Biosfer, sebagai komponen yang menyediakan segala unsur yang ada di bumi. Contoh Lingkungan hidup Lingkungan hidup terdiri atas 3 kategori utama yaitu Lingkungan Hidup Alami Lingkungan hidup alami dapat diartikan sebagai lingkungan hidup yang telah ada di alam tanpa adanya campur tangan manusia dalam memodifikasi atau mengubah tatanan lingkungan yang sudah ada. Lingkungan hidup alami meliputi komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik terdiri atas seluruh makhluk hidup mulai dari mikroorganisme, hewan, tumbuhan, dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri atas unsur tak hidup yang menunjang keberlangsungan hidup komponen biotik, antara lain udara, air, tanah, batuan, cahaya matahari, dan sebagainya. Masing-masing komponen biotik dan abiotik mempunyai peran masing-masing yang saling memengaruhi satu sama lain. Misalnya, komponen abiotik yaitu tanah, air, dan cuaca dapat memengaruhi kehidupan organisme seperti tanaman di suatu wilayah. Lingkungan Hidup Binaan Manusia telah memiliki kesadaran bahwa lingkungan hidup alami mempunyai keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan makhluk hidup membuat manusia berusaha untuk memperpanjang usia lingkungan hidup dengan cara memodifikasi atau mengelola lingkungan hidup. Tujuannya adalah agar lingkungan hidup dapat kembali memiliki keseimbangan ekologi dalam memenuhi kebutuhan seluruh makhluk hidup yang berada di dalamnya. Upaya penciptaan lingkungan hidup binaan misalnya penanaman hutan reboisasi, pengolahan air limbah agar tidak mencemari lingkungan sungai, serta penanaman pohon untuk menciptakan suasana yang rindang dan udara bersih. Lingkungan Sosial Budaya Lingkungan sosial budaya merupakan lingkungan tempat manusia berinteraksi dengan sesamanya. Lingkungan sosial budaya memiliki berhubungan yang erat dengan lingkungan alam. Beragam contoh kerusakan yang terjadi pada lingkungan alam merupakan buah dari interaksi manusia dalam lingkungan sosial budaya. Interaksi sosial manusia yang memiliki dampak bagi keberlangsungan hidup lingkungan alam terdiri dari dua kategori yakni interaksi yang bersifat asosiatif dan disosiatif. Interaksi asosiatif ialah bentuk hubungan yang menghasilkan kerja sama terhadap pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bentuk interaksi asosiatif dalam lingkungan hidup dapat dilihat dari usaha manusia untuk menghijaukan kembali wilayahnya dengan menanam pohon. Interaksi disosiatif ialah kebalikan dari interaksi asosiatif. Interaksi ini cenderung menimbulkan kerugian bagi setiap komponen lingkungan hidup yang berada di dalamnya. Manusia memiliki peran utama di dalam lingkungan hidup sebab manusia telah diberkati dengan kemampuan melebihi makhluk-makhluk lainnya. Dengan memiliki kemampuan tersebut, manusia seharusnya dapat menjadikan lingkungan hidup sebagai tempat tinggal yang makmur dan Menguntungkan setiap komponen yang ada di dalamnya. Demikianlah rangkaian tulisan yang menjelaskan tentang pengertian lingkungan hidup menurut para ahli, ciri, manfaat, komponen, dan contohnya. Semoga hadirnya materi ini bisa membertikan referensi kepada segenap pembaca yang sedang membutuhkan materinya.
PengertianLingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada disekeliling kehidupan, mulai dari pohon, sungai, jalan, gedung, benda dan bahkan orang. Lingkungan ini meliputi interaksi semua makhluk hidup, iklim, cuaca dan sumber daya alam yang mempengaruhi kelangsungan hidup manusia dan kegiatan ekonomi.
100% found this document useful 1 vote1K views51 pagesDescriptionPerencanaan KotaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote1K views51 pagesMakalah Analisis Kondisi Lingkungan Binaan You're Reading a Free Preview Pages 9 to 18 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 22 to 41 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 45 to 46 are not shown in this preview.
Jikakita memahami tanah dan mengelolanya dengan benar, kita tidak akan merusak salah satu blok bangunan penting dari lingkungan kita dan ketahanan pangan kita. Pembentukan tanah atau pedogenesis adalah proses evolusi tanah di bawah pengaruh berbagai faktor fisik, biologi, iklim, dan geologi.
Lingkungan adalah sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan berdasarkan interaksi alam dengan masyarakat. Istilah ini bahkan mempunyai cakupan sangat luas seiring perkembangannya. Namun secara sederhana lingkungan berhubungan erat dengan alam dan penyusunnya. Sayangnya, diantara sekian permasalahan yang dihadapi oleh manusia, kondisi lingkungan merupakan salah satu hal yang berdampak besar. Sebab kehidupan manusia sangat bergantung pada keadaan di sekitarnya. Oleh sebab itu berbagai upaya terus dilakukan untuk melestarikan lingkungan. Pengertian Lingkungan1. Lingkungan Secara Umum2. Lingkungan Menurut Para Ahlia. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997b. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBIc. Menurut Ensiklopedia Kehutanand. Menurut S. J. McNaughton dan Larry L. Wolfe. Menurut Michael Allabyf. Menurut Otto Soemarwotog. Menurut Jonny Purbah. Menurut Ahmad 1987i. Menurut St. Munadjat Danusaputroj. Menurut Supardi 2003k. Menurut Emil Salim 1976l. Menurut Bintartom. Menurut Sri Hayatin. Menurut Amsyari 1989o. Menurut Soedjonop. Menurut Sambas Wirakusumahq. Menurut Darsono 1995r. Kamus EkologiJenis Lingkungan1. Lingkungan Berdasarkan Proses Terbentuknyaa. Lingkungan Alamib. Lingkungan Buatan2. Lingkungan Berdasarkan Unsur Pembentuknyaa. Lingkungan Biotikb. Lingkungan AbiotikFungsi & ManfaatPenyebab Kerusakan Lingkungan1. Faktor Alam2. Faktor BuatanUpaya Pelestarian Lingkungan HidupLingkungan di Indonesia Definisi lingkungan dapat dijelaskan dalam beberapa pengertian, mulai dari arti yang sederhana hingga spesifik seperti yang disampaikan oleh para ahli. Secara garis besar pengertian lingkungan dapat dibagi dua, yaitu pengertian secara umum dan pengertian menurut para ahli sebagai berikut 1. Lingkungan Secara Umum Secara umum lingkungan dapat diartikan sebagai kombinasi dari berbagai unsur fisik meliputi sumber daya alam seperti flora dan fauna, air, tanah, mineral, serta energi matahari. Lingkungan juga mencakup hal-hal yang diciptakan manusia termasuk bagaimana cara mengelola lingkungan fisik. Pengertian lain dari lingkungan secara umum adalah segala hal yang berada di sekitar manusia yang tinggal secara bersama-sama dan kemudian saling mempengaruhi satu sama lain terhadap kondisi kehidupan manusia. Lingkungan terdiri atas dua komponen yang bersifat biotik dan abiotik. Komponen biotik merupakan segala hal yang memiliki nyawa, seperti manusia, hewan, tubuhan, serta mikroorganisme berupa bakteri dan virus. Sedangkan komponen abiotik adalah segala hal yang tak bernyawa seperti air, udara, tanah, cahaya, iklim, kelembaban, dan suara. Pixabay 2. Lingkungan Menurut Para Ahli Pengertian lingkungan menurut para ahli mencakup pendapat para pakar lingkungan dan pengertian secara tertulis di dalam kamus dan perundang-undangan. Berikut ini adalah berbagai pengertian lingkungan yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu a. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 1997, arti lingkungan hidup adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu ruang dengan benda, keadaan, daya, dan makhluk hidup. Termasuk juga di dalamnya adalah manusia serta perilakunya yang berpengaruh terhadap kehidupan dan kesejahteraan manusia itu sendiri serta makhluk hidup lainnya. b. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, lingkungan adalah daerah, kawasan, dan sebagainya yang ada di dalamnya, Lingkungan juga dapat diartikan sebagai suatu bagian yang ada di dalam kelurahan dan menjadi lingkungan kerja dari pelaksanaan pemerintahan desa. c. Menurut Ensiklopedia Kehutanan Sebagai objek kajian dari bidang kehutanan, dalam Ensiklopedia Kehutanan juga terdapat pengertian singkat lingkungan. Di dalam Ensiklopedia tersebut disebutkan bahwa lingkungan adalah jumlah total dari seluruh faktor non-genetik yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi pohon. d. Menurut S. J. McNaughton dan Larry L. Wolf S. J. McNAughton dan Larry L. Wolf berpendapat bahwa definisi lingkungan adalah seluruh faktor eksternal baik yang bersifat biologis ataupun fisika, dimana faktor-faktor tersebut berpengaruh langsung terhadap kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, serta aktivitas reproduksi dari organisme. e. Menurut Michael Allaby Michael Allaby juga menyatakan pendapat mengenai pengertian lingkungan, penjelasan tentang lingkungan hidup adalah lingkungan fisik, biotis, dan juga kimiawi yang mengelilingi kehidupan organisme. f. Menurut Otto Soemarwoto Otto Soemarwoto memaparkan pengertian lingkungan secara lebih kompleks. Menurutnya lingkungan dalam Bahasa Inggris adalah environment. Lingkungan dapat diartikan sebagai jumlah semua benda dan keadaan dari suatu ruang yang menjadi tempat manusia tinggal dan mempengaruhi kehidupan. Jumlah pada ruang tinggal tersebut secara teoritis memang tidak terbatas, akan tetapi secara praktis jumlahnya terbatas sesuai dengan keperluan yang telah ditentukan misalnya unsur alam seperti laut, sungai, jurang, ataupun unsur dalam dunia politik dan lain sebagainya. Secara sederhana, pengertian lingkungan hidup atau lingkungan berdasarkan pendapat Otto Soemarwoto adalah segala hal yang ada pada seluruh makhluk hidup ataupun organisme yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan makhluh hidup tersebut. g. Menurut Jonny Purba Jonny Purba menyatakan bahwa yang dimaksud sebagai lingkungan adalah sesuatu yang berstatus sebagai lokasi terjadinya segala macam kegiatan atau aktivitas baik yang berupa interaksi sosial pada berbagai kelompok dan juga pranatanya serta seluruh aktivitas lain yang dipengaruhi oleh nilai dan simbol yang berlaku. h. Menurut Ahmad 1987 Ahmad 1987 menyatakan bahwa lingkungan merupakan suatu kesatuan dengan kehidupan manusia dan yang disebut lingkungan hidup adalah satu sistem kehidupan yang di dalamnya terdapat campur tangan dari manusia. i. Menurut St. Munadjat Danusaputro St. Munadjat Danusaputro menyebutkan bahwa lingkungan adalah segala hal berupa benda dan kondisi, serta manusia dengan perbuatan dan tingkah lakunya, yang berada di dalam ruang tempat manusia tinggal serta mempengaruhi kesejahteraan hingga kelangsungan hidup dan jasad renik yang lain. j. Menurut Supardi 2003 Supardi berpendapat arti lingkungan adalah jumlah dari seluruh benda hidup dan benda mati, termasuk segala kondisi yang terdapat di dalam lingkungan tempat tinggal manusia, yaitu tempat di mana manusia ditempatkan. Menurutnya lingkungan terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non-fisik. k. Menurut Emil Salim 1976 Menurut Emil Salim 1976, lingkungan adalah segala hal yang meliputi benda, keadaan, kondisi, dan pengaruh yang ada di dalam suatu ruang yang ditempati, dimana lingkungan tersebut memiliki pengaruh besar terhadap hal-hal yang hidup termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan. l. Menurut Bintarto Bintarto menyatakan pengertian lingkungan secara sederhana dimana lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang terdapat di sekitar kehidupan manusia baik berupa benda maupun non-benda serta dipengaruhi sekaligus mempengaruhi tindakan dan sikap yang dimiliki manusia. m. Menurut Sri Hayati Lingkungan menurut Sri Hayati adalah kesatuan antara suatu ruang dan seluruh benda serta keadaan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Pada kesatuan tersebut juga terdapat makhluk hidup dan perilakunya baik manusia ataupun makhluk hidup yang lain demi melangsungkan kehidupan dan kesejahteraan. n. Menurut Amsyari 1989 Amsyari 1989 menjabarkan pengertian lingkungan dalam tiga kelompok. Pertama adalah lingkungan fisik yang merupakan segala sesuatu yang terdapat di sekitar manusia dan wujudnya berbentuk benda mati seperti air, udara, batu, rumah, cahaya, dan sebagainya. Kedua adalah lingkungan biologis yang merupakan segala unsur yang terdapat di sekitar manusia dan menyerupai organisme hidup kecuali yang ada dalam diri manusia sendiri seperti hewan dan tumbuhan. Kemudian yang ketiga adalah lingkungan sosial yang merupakan kehidupan sekumpulan manusia yang berada di suatu lingkungan masyarakat. o. Menurut Soedjono Soedjono menyatakan bahwa lingkungan adalah bagian dari lingkungan hidup. Adapun di dalam lingkungan terdapat dua unsur, yaitu lingkungan hidup jasmani dan lingkungan hidup fisik yang meliputi seluruh faktor dan unsur fisik jasmaniah. Secara sederhana lingkungan dapat diartikan sebagai segala hal tentang kehidupan seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. p. Menurut Sambas Wirakusumah Pengertian lingkungan menurut Sambas Wirakusumah adalah seluruh aspek yang terdapat di sekitar manusia. Aspek tersebut meliputi unsur eksternal biologis dengan organisme hidup dan ilmu tentang lingkungan menjadi tempat studi dari lingkungan organisme tersebut. q. Menurut Darsono 1995 Darsono 1995 berpendapat bahwa lingkungan adalah seluruh benda dan kondisi serta manusia dan kegiatannya yang terdapat di dalam suatu ruang di mana manusia tinggal. Semua unsur-unsur tersebut berpengaruh terhadap kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia serta semua yang hidup lainnya. r. Kamus Ekologi Lingkungan menurut kamus ekologi adalah bagian dari keseluruhan yang salaing berhubungan dan berkaitan antara makhluk hidup dengan makhluk non hidup, dimana keseluruhannya berada secara alami di muka bumi dan daerah lainnya. Jenis Lingkungan Berbagai macam lingkungan yang ada di sekitar kehidupan manusia dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan sudut pandangnya. Secara umum lingkungan dibagi berdasarkan unsur pembangunnya, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Kemudian berdasarkan proses terbentuknya, yaitu lingkungan alami dan lingkungan buatan. NYC 1. Lingkungan Berdasarkan Proses Terbentuknya Sebagaimana telah disebutkan, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kehidupan manusia, baik berupa kondisi alam maupun apa yang ditentukan atau dibuat sendiri oleh manusia. Hal itu menunjukkan bahwa lingkungan daapt dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini adalah lingkungan ditinjau dari proses terbentuknya, yaitu a. Lingkungan Alami Lingkungan alami adalah lingkungan yang terbentuk melalui suatu proses alam secara dinamis, artinya tidak ada kesengajaan manusia dalam pembentukan tersebut. Lingkungan ini terdiri atas sumber-sumber alami berupa ekosistem dan berbagai komponen yang ada padanya baik komponen fisik ataupun komponen biologis. Selain itu, lingkungan alami juga mempunyai tingkat heterogenitas organisme dan makhluk hidup yang sangat tinggi. Contoh lingkungan alami sangat banyak di sekitar manusia, seperti gunung, laut, hutan, bukit, lembah, pantai, danau, sungai, rawa, padang rumput, dan lain sebagainya. b. Lingkungan Buatan Sesuai dengan namanya, lingkungan buatan adalah lingkungan yang dibentuk secara sengaja artinya ada campur tangan manusia. Dalam proses pembentukan lingkungan ini, manusia memanfaatkan bantuan teknologi baik berupa teknologi sederhana ataupun teknologi modern. Meski terbentuk melalui kesengajaan oleh manusia, tetapi lingkungan buatan juga mempunyai peran yang penting. Tujuan pembuatannya pun semata-mata agar bisa ditempati dan dimanfaatkan oleh manusia. Contoh lingkungan buatan adalah perkampungan, pasar, jalan, sekolah, dan lain sebagainya. 2. Lingkungan Berdasarkan Unsur Pembentuknya Lingkungan juga dapat dilihat dari unsur-unsur pembentuknya, dalam hal ini adalah komponen hidup seperti manusia dan tumbuhan serta komponen tidak hidup seperti batu dan tanah. Jenis lingkungan menurut sudut pandang ini dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. a. Lingkungan Biotik Lingkungan biotik juga disebut sebagai lingkungan organik, yaitu komponen berupa makhluk hidup yang mendiami bumi. Komponen tersebut terdiri atas makhluk hidup berupa manusia, hewan, dan tumbuhan, serta mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Contoh lingkungan biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup dalam satu lingkungan. Sesuai dengan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsur dari lingkungan hidup biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa yang terdapat di atas muka bumi atau terdapat dalam lingkungan tertentu. Unsur-unsur dalam lingkungan biotik selanjutnya dibagi kembali menjadi tiga jenis, yaitu Produsen, komponen yang berperan sebagai produsen dalam lingkungan biotik adalah tumbuhan, karena makhluk ini mampu memproduksi bahan makanan yang diperlukan oleh makhluk hidup yang lain. Konsumen, komponen yang berperan sebagai konsumen pada lingkungan biotik adalah manusia dan hewan, karena kedua jenis makhluk hidup tersebut memanfaatkan makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhannya. Pengurai, komponen yang berperan menjadi pengurai dalam lingkungan biotik adalah mikroorganisme seperti bakteri, cacing tanah, dan jamur. Mikroba tersebut bertugas menghancurkan dan merombak sisa-sisa dari organisme yang sudah mati. b. Lingkungan Abiotik Lingkungan abiotik atau juga disebut lingkungan anorganik adalah kondisi yang ada di sekitar makhluk hidup dan bersifat anorganik atau benda mati seperti air, udara, tanah, mineral, dan batu. Contoh-contoh tersebut sekaligus menjadi unsur pembangun lingkungan abiotik. Selain itu unsur dari lingkungan abiotik mempunyai fungsi pendukung, artinya keberadaannya diperlukan untuk membantu terciptanya suatu lingkungan. Ada empat unsur lingkungan abiotik yang bersifat vital bagi kelangsungan makhluk hidup, yaitu matahari, air, udara, dan tanah. Matahari, unsur lingkungan abiotik yang bersifat fisik di mana cahaya matahari diperlukan dalam proses fotosintesis tumbuhan sebagai unsur biotik dan juga menjadi sumber energi bagi makhluk hidup lain seperti manusia. Air, unsur lingkungan yang paling bersifat vital bagi makhluk hidup adalah air. Karena air dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan untuk bertahan hidup. Tanpa air bencana kekeringan akan terjadi dan itu merugikan makhluk hidup. Meski begitu kelebihan air juga dapat mengakibatkan bencana banjir. Udara, sama halnya dengan air udara juga memiliki peran sangat vital bagi makhluk hidup. Karena semua yang bernyawa memerlukan udara untuk berpanas atau respirasi. Udara sendiri terdiri atas beragam jenis gas seperti oksigen yang dihirup oleh manusia dan hewan, serta karbondioksida yang digunakan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Tanah, unsur abiotik berupa tanah juga sangat diperlukan bagi makhluk hidup. Tumbuhan membutuhkan tanah untuk tubuh, lalu dimanfaatkan oleh manusia dan hewan sebagai makanan. Kebanyakan mikroorgansime juga hidup di dalam tanah. Serta yang paling penting tanah menjadi tempat seluruh makhluk hidup berpijak. Selain itu unsur-unsur lingkungan abiotik atau anorganik juga bisa dilihat berdasarkan aspek ekologi manusia. Aspek ini berkaitan erat dengan hubungan timbal balik atau interaksi dan interelasi pada manusia dengan lingkungan. Unsur tersebut diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu lingkungan alam, sosial, dan budaya. Lingkungan alam, kondisi alamiah yang ada dalam suatu wilayah atau ruang tertentu dan meliputi tanah, bebatuan, iklim, dan fisiografi. Lingkungan sosial, manusia dengan karakter dan seluruh aktivitasnya baik manusia sebagai suatu individu maupun sebagai makhluk sosial. Lingkungan budaya, semua benda yang diciptakan oleh manusia seperti bangunan, sistem kepercayaan, tatanan lembaga sosial, serta karya seni. Fungsi & Manfaat Manusia sebagai makhluk yang berakal tidak hanya sebatas menggantungkan hidup pada lingkungan, tetapi juga bisa memanfaatkan lingkungan untuk mengembangkan kehidupannya. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan manfaat lingkungan bagi manusia selain menjadi tempat tinggal, yaitu Media untuk menghasilkan kebutuhan pokok manusia khususnya yang berupa keperluan sandang, pangan, dan papan. Sumber energi yang diperlukan misalnya membuat listrik bertenaga cahaya matahari. Tempat untuk manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan interaksi dan sosialisasi. Sumber mineral yang bisa dimanfaatkan kembali untuk membantu kelangsungan makhluk hidup, khususnya manusia. Media untuk membentuk ekosistem serta melestarikan flora, fauna, dan berbagai sumber alam lainnya yang perlu dilindungi. Penyebab Kerusakan Lingkungan Segala sesuatu yang digunakan dan dimanfaatkan pasti mempunyai risiko untuk mengalami kerusakan, tidak terkecuali lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan juga mempunyai kaitan dengan pencemaran yang terjadi. Pencemaran lingkungan terbagi menjadi dua jenis, yaitu pencemaran langsung dan pencemaran tidak langsung. Pencemaran lingkungan langsung, artinya pencemaran yang dampaknya langsung berimbas kepada kesehatan makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Selain itu juga mempengaruhi keseimbangan ekologis berupa udara, air, dan tanah. Pencemaran lingkungan tidak langsung, artinya terjadi pada berbagai bahan kimia yang bereaksi dengan unsur-unsur abiotik seperti udara, air, dan tanah, sehingga berdampak dengan terjadinya polusi. Pixabay Selain itu pencemaran lingkungan juga dapat ditinjau berdasarkan obyek pencemaran pada lingkungan. Ada tiga jenis pencemaran menurut aspek tinjauan ini, yaitu pencemaran di sungai dan laut, pencemaran tanah, dan juga pencemaran hutan. Pencemaran sungai dan laut yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti membuang limbah rumah tangga dan industri berupa plastik ke aliran sungai dan laut, penggunan logam berat, memanfaatkan air panas, dan juga membuang limbah cair yang dihasilkan dari kapal. Padahal plastik, logam, dan sebagainya sangat susah untuk hancur baik secara fisik, kimia, maupun biologis. Pencemaran tanah akibat pemakaian pupuk dan pestisida secara berlebihan serta pembuangan limbah plastik yang tidak bisa terurai. Tanah yang tercemar akan menunjukkan gejala seperti tanah menjadi keras dan kering, karena terdapat kandungan garam yang berlebih di Pencemaran hutan dikarenakan pemanfaatan yang diterapkan terhadap kawasan ini tidak dikendalikan dengan benar. Bentuk pencemaran hutan yang paling sering terjadi adalah penebangan liar yang apabila dilakukan secara berkesinambungan akan berimbas pada kegundulan hutan. Padahal hutan mempunyai peran vital sebagai paru-paru dunia dan sebenarnya bisa diperbaharui. Secara umum ada dua faktor penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Kedua faktor tersebut adalah faktor alam yang terjadi secara alami dan faktor buatan yang terjadi akibat adanya campur tangan manusia. 1. Faktor Alam Sesuai dengan namanya, faktor alam artinya terjadi melalui proses alam dan tidak bisa dicegah, tetapi bisa dihindari untuk meredam atau mengurangi kerusakan yang ditimbulkannya. Faktor yang alam yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup adalah bencana alam dan kondisi cuaca yang buruk. Faktor alam ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan juga berbahaya untuk makluk hidup termasuk manusia. Beberapa contoh dari bencana alam yang merusak lingkungan adalah tsunami, banjir, tanah longsor, gempa bumi, letusan gunung berapi, badai, dan tornado. 2. Faktor Buatan Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan akal dan bersifat cerdas. Dengan begitu manusia menjadi satu-satunya makhluk yang mempunyai kemampuan tinggi di muka bumi. Oleh sebab itu kehidupan manusia akan mengalami perkembangan misalnya dari gaya hidup sederhana perlahan-lahan berubah menjadi gaya hidup modern. Perkembangan tersebut juga berimbas pada peningkatan kebutuhan manusia yang tidak jarang berujung pada eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Apabila hal ini terus berlanjut pada akhirnya akan memicu timbulnya bencana alam seperti pembuangan limbah di sungai menyebabkan banjir dan penebangan liar di hutan mengakibatkan tanah longsor. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Pada kenyataannya manusia sadar bahwa lingkungan hidup yang baik sangat diperlukan untuk tetap menjaga kelangsungan hidup dari manusia. Oleh sebab itu berbagai upaya pelestarian lingkungan terus digalakkan untuk memperbaiki lingkungan yang terlanjur rusak dan mencegah timbulnya kerusakan kembali. Pixabay Berikut adalah cara melestarikan lingkungan, antara lain Melakukan reboisasi atau penghijauan kembali pada lahan yang gundul, tandus, dan kritis. Menerapkan sistem tebang tanam atau tebang pilih untuk menjaga kelestarian areal hutan dan kawasan perairan di pesisir pantai, sehingga fauna hidup di dalamnya bisa tetap terjaga. Menjaga kondisi wilayah tangkapan hujan seperti pegunungan agar selalu dalam kondisi hijau, karena wilayah tersebut berperan penting terhadap perairan di darat. Mengelola tanah sesuai dengan kemampuan dan kondisinya, serta membuat sistem drainase atau irigasi agar aliran air tidak tersumbat dan tergenang. Mengolah limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan hidup sebelum kemudian dibuang, sehingga tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan. Menciptakan dan membiasakan diri untuk menggunakan barang-barang yang dihasilkan dari industri ramah lingkungan. Menindak tegas seperti memberi sanksi kepada pelaku yang melakukan pencemaran terhadap lingkungan. Memakai teknologi yang bersifat ramah lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam baik yang berupa sumber daya bisa diperbaharui ataupun sumber daya tidak bisa diperbaharui. Mengawasi dan melakukan evaluasi terkait perilaku pemegang Hak Pengusahaan Hutan atau HPH untuk mencegah terjadinya eksploitasi hutan secara berlebihan. Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat mengenai pentingnya untuk melestarikan udara, air, tanah, dan berbagai unsur lain yang berhubungan dengan lingkungan. Selain itu ada beberapa langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada lingkungan. Kegiatan ini mungkin sekilas tidak berkaitan dengan lingkungan, tetapi tanpa disadari dampak yang ditimbulkan sebenarnya berujung pada keadaan lingkungan hidup, yaitu Membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Meminimalisir penggunaan produk berbahan kertas, plastik, dan kaleng. Memanfaatkan produk yang dihasilkan dari proses daur ulang. Mengemat pemakaian air, listrik, serta Bahan Bakar Minyak BBM. Menanam tanaman di lingkungan rumah yang ditempati tinggal dan merawatnya. Lingkungan di Indonesia Konsep lingkungan di Indonesia diatur di dalam Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud sebagai lingkungan adalah suatu kesatuan antara ruang, daya, keadaan, serta makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya. Semua kesatuan tersebut kemudian mempunyai peran dalam mempengaruhi kesejahteraan manusia serta makhluk hidup yang lain dan juga berpengaruh pada kelangsungan mata pencahariannya. Penggambaran lingkungan secara sederhana adalah semua yang ada di sekitar manusia yang mempunyai interaksi dan hubungan timbal balik. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki komponen penyusun lingkungan paling lengkap. Mulai dari kekayaan flora dan fauna yang berlimpah, persediaan air yang mencukupi, sampai keberadaan bentangan alam yang memukau seperti hutan, laut, danau, sungai, dan rawa-rawa. Hanya saja kondisi itu membuat risiko kerusakan lingkungan akibat perbuatan manusia juga cukup besar di Indonesia. Pembukaan lahan hutan menjadi pemukiman penduduk atau pusat industri cukup marak terjadi di Indonesia, belum lagi kebiasaan masyarakat membuang limbah sembarangan. Semua itu mengakibatkan kerusakan lingkungan. Beberapa masalah lingkungan yang dihadapi Indonesia khususnya di area perkotaan adalah polusi baik di udara, air, dan tanah, menipisnya sumber daya alam akibat penggunaan secara berlebihan, keanekaragaman hayati berada pada fase kritis dan terancam punah, penggundulan hutan, dan pembuangan limbah secara sembarangan.
rVx0.
  • mhnx5bwm4m.pages.dev/428
  • mhnx5bwm4m.pages.dev/228
  • mhnx5bwm4m.pages.dev/512
  • mhnx5bwm4m.pages.dev/54
  • mhnx5bwm4m.pages.dev/106
  • mhnx5bwm4m.pages.dev/596
  • mhnx5bwm4m.pages.dev/490
  • mhnx5bwm4m.pages.dev/103
  • salah satu ciri adanya proses pembentukan lingkungan hidup binaan adalah