Senjata ini tampaknya sudah tak asing di telinga masyarakat tatar sunda. Benda yang terbuat dari bahan logam itu kerap digunakan sebagai logo atau lambang organisasi dan lembaga pemerintah di Jawa Barat. Ya, senjata itu adalah Kujang. Namanya berasal dari kata Kudih dengan akar kata Kudi dan Hyang. Kudi memiliki pengertian senjata yang mempunyai kekuatan gaib, sakti, sebagai jimat dan penolak bala. Sedangkan Hyang dalam beberapa mitologi dapat diartikan sebagai Dewa. Dengan demikian Kujang memiliki pengertian sebagai benda pusaka yang mempunyai kekuatan tertentu dari para Dewa. Klik di bawah ini untuk melihat senjata Kujang dalam bentuk 3D Sebelum dikenal sebagai benda pusaka, pada masa silam Kujang memiliki kegunaan lain yaitu sebagai alat pertanian. Kemudian pada masa Prabu Siliwangi pegangan Kujang ini diukir membentuk kepala macan. Ukiran kepala macan itu merupakan bentuk penghormatan Sang Prabu terhadap Macan Putih. Bentuk Kujang seperti itulah yang dikenal hingga saat ini, sehingga disebut sebagai benda Kujang pusaka. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9. Bahan yang digunakan untuk membuatnya dari besi atau baja. Memiliki panjang sekitar 20 cm hingga 25 cm, dan beratnya bisa mencapai 300 gram. Pada masa kejayaan Kerajaan Pajajaran, setiap proses pembuatan benda tajam dalam hal ini Kujang ada aturan-aturan tertentu yang harus dipenuhi di antaranya Waktu Bintang Kerti sebagai tanda untuk memulai pengerjaan penempaan kujang dan tajam lainnya. Patokan waktu seperti ini, sekarang masih berlaku di lingkungan masyarakat Urang Kanékés Baduy. Kesucian pembuat Kujang Seorang Guru Teupa Penempa Kujang, ketika mengerjakan Kujang mesti dalam keadaan suci, dengan cara olah tapa berpuasa. Bahan-bahan untuk membuat Kujang Bahan utama untuk membuat senjata ini adalah logam dan bahan lain sebagai pelengkap di antaranya. Waruga Kujang terbuat dari besi, besi kuning, baja, perak, atau emas. Ganja terbuat dari akar kayu, biasanya akar kayu Garu-Tanduk. Sarungnya terbuat dari papan kayu Samida. Mata atau Pamor terbuat dari emas, perak selain itu banyak pula yang terbuat dari batu permata yang indah. Peurah biasanya dari bisa Ular Tiru, bisa Ular Tanah, Bisa Ular Gibug, bisa Kelabang atau bisa Kalajengking. Selain itu digunakan pula racun tumbuh-tumbuhan seperti dari getah akar Leteng, getah, serbuk daun Rarawea dan lainnya. Tempat pembuatan Kujang Tempat untuk membuat senjata ini disebut Gosali, Kawesan atau Panday. Tempat khusus untuk menempa Kujang disebut Paneupaan. Berikut ini adalah bagian-bagian dari Kujang Papatuk congo yaitu bagian ujung Kujang yang runcing dan berfungsi untuk menorah mengcungkil. Eluk siih yaitu lekukan-lekukan pada bagian badan Kujang, bagian tersebut digunakan untuk mencabik-cabik tubuh musuh. Waruga, nama bilah badan Kujang. Mata merupakan bagian pada Kujang berupa lubang-lubang kecil yang terdapat pada bilahan Kujang. Pada awalnya lubang- lubang tersebut tertutupi logam emas, perak atau juga batu permata. Tonggong yaitu sisi tajam pada bagian punggung Kujang. Tadah yaitu lengkungan kecil di bagian bawah perut Kujang. Paksi yaitu bagian ekor Kujang yang berbentuk lancip untuk dimasukan ke dalam gagang Kujang. Selut yaitu ring atau cincin yang dipasang di bagian ujung gagang Kujang. Combong yaitu lubang yang terdapat di bagian gagang Kujang. Ganja yaitu sudut runcing yang mengarah ke ujung Kujang. Kowak yaitu sarung kujang yang terbuat dari kayu Samida Pamor yaitu bentuk garis-garis sulangkar dan bintik-bintik yang sudah tergambar pada waruga Kujang. Bagian tersebut selain untuk menambah nilai artistik juga berfungsi untuk menyimpan racun. Dahulu Kujang hanya digunakan oleh orang-orang tertentu seperti Raja, Prabu Anom, golongan Pangiwa, Penengen, Agamawan, Putri Raja dan para kokolot. Sedangkan rakyat biasa hanya menggunakan perkakas-perkakas lain seperti Golok, Congkrang, Sunduk dan lainnya. Untuk memahami Kujang, menurut salah satu peneliti Kujang, Aris Kurniawan mengatakan, harus menggunakan perspektif budaya karena Kujang sendiri adalah karya budaya. Maka itu Kujang baru bisa dipahami bila melihat latar tempatnya secara kebudayaan. Sumber Masrukhan, CnnIndonesia, Clipsme.
CaraMendapatkan Batu Mustika Lewat Mimpi Berikut beberapa jenis batu dengan sifat mustika yang konon memiliki kekuatan magis. Anda boleh percaya atau tidak percaya dengan kekuatan magis batu tersebut, namun Anda akan terpesona dengan keindahan batu akik yang termasuk jenis batu dengan sifat mustika.
Hampir setiap tempat di tanah Jawa memiliki benda pusaka yang masih tersimpan di dalam tanah, batu, atau kayu. Hal ini menjadi sebuah kebiasaan bila muncul cahaya yang berasal dari tempat yang terdapat benda pusaka. Benda pusaka sendiri mempunyai kekuatan yang menyelubungi sehingga banda pusaka itu tertutup dan tidak terlihat oleh pandangan mata. Hanya saja getaran yang timbul dari kekuatan yang ada pada benda tersebut, akan memancarkan sinyal keberadaan benda pusaka. Menarik benda pusaka menjadi sebuah kegiatan yang mempunyai nilai uang tersendiri. Keahlian menarik benda pusaka mempunyai berbagai cara dan metode. Dari sebagian besar cara- cara yang ada, di nataranya memerlukan sesaji untuk melakukan ritual penarikan benda pusaka. Hanya ada beberapa cara yang tidak menggunakan media sesaji sebagai alat bantu ritual penarikan. Ritual penarikan benda pusaka dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain adalah sebagai berikut Cara 1 Menentukan dimana tempat benda pusaka yang akan dilakukan penarikan atau pengambilan jarak jauh. Sebelum ritual penarikan benda pusaka terlebih dahulu dilakukan pengambilan tanah yang ada disekitar lokasi yang dianggap memiliki benda pusaka yang masih terpendam atau tersembunyi. Tanah diletakkan di atas altar kemudian dilakukan ritual terawang jarak jauh. Terawang ditujukan untuk melihat isi atau benda pusaka yang berasal dari tanah asal, atau keberadaan pusaka pada tanah yang berada di atas altar. Tanah di deteksi dengan kekuatan batin. Tanah yang telah diuji dengan kekutan batin orang yang memiliki keinginan gaib akan mengeluarkan aura. Aura yang muncul dari tanah akan menunjukkan bahwa benda pusaka tersebut dapat diambil atau tidak. Dalam hal ini dibutuhkan spiritualis paranormal yang menguasai keahlian ilmu terawang. Jika aura yang timbul dari tanah menunjukkan benda pusaka tersebut dapat diambil, maka dilakukan ritual selanjutnya yaitu inti dari ritual. Ilmu gebrak bumi harus dikuasai oleh paranormal yang melakukan atau memimpin ritual. Ilmu ini akan menarik benda pusaka yang ada di sekitar tanah asal. Tanah yang berada di atas altar akan muncul cahaya atau sinar yang kemudian akan terdapat benda pusaka di dalamnya. Dalam ritual ini dibutuhkan adanya sesaji yang bisa terdiri dari kembang setaman, air minum berupa putih tawar, putih manis, kopi pahit, kopi manis. Minyak wangi dapat berupa minyak Hajar Aswad, Zafaron, atau candu. Sesaji disini ditunjukan bukan untuk benda pusaka yanga kan diambil tetapi benda pusaka yang akan diambil, tetapi ditujukan kepada jin yang menyelubungi atau menunggu benda pusaka tersebut. Keberadaan sesaji tidak bisa ditiadakan dengan kata lain sesaji adalah kunci dari ritual penarikan benda pusaka tanpa berada di tempat yang dianggap memiliki kandungan benda pusaka. Cara 2 Menyiapkan sebutir telor ayam kampung, dan berada di lokasi di mana benda pusaka diperkirakan ada. Menulis rajah pada kulit telur kemudian diteruskan dengan memecah telur yang telah ditulisi rajah. Dari pecahan telur akan tampak tulisan. Tulisan disini berisi petunjuk dan syarat- syarat yang harus dipenuhi dan dilakukan untuk ritual penarikan benda pusaka. Tulisan ini tertulis dari pecahan telur. Menyiapkan syarat- syarat yang ada dalam menyesuaikan dengan petunjuk yang ada dalam pecahan telur. Melakukan ritual di tempat yang dianggap memiliki benda pusaka yang masih tersimpan. Dalam ritual akan keluar cahaya atau aura bisa tipis atau jelas dari tempat asal benda pusaka. Jika benda pusaka tersebut akan keluar, maka tanah atau batu akan terlihat terbelah dan benda pusaka dapat di ambil dari tempat tersebut. Sebelum benda pusaka muncul, tanah akan bergetar atau bergoyang yang diikuti terbelah. Setelah tampak benda pusaka yang ada di tanah tersebut, maka tidak ada kesulitan untuk mengambilnya, hanya tinggal mengambil. Cara 3 Dilakukan pendeteksian awal dimana letak benda pusaka, di tempat tersebut ada tidak benda pusakanya. Di sini akan menentukan benda pusaka tersebut bisa diambil atau tidak. Melakukan dialog gaib dengan khodam atau isi dari benda pusaka. Dalam dialog ini akan ditemukan oleh khodam tentang syarat- syarat dan petunjuk untuk melakukan ritual pengambilan atau penarikan benda pusaka. Setelah melakukan dialog gaib kemudian orang yang berperan sebagai penarik benda pusaka melakukan puasa tiga hari. Puasa yang biasa dilakukan adalah puasa mutih. Persyaratan yang biasa diberikan atau diminta oleh khodam yang berada dalam benda pusaka hanya berupa dupa dan bunga setaman liman. Sebelum penarikan dilakukan maka sang penarik harus melakukan mandi besar dengan air bunga setaman liman tersebut. Selama ritual penarikan benda pusaka, dupa harus selalu menyala dan hal ini berlangsung kurang lebih selama 3-4 jam. Cahaya akan keluar dan di ikuti dengan munculnya benda pusaka tersebut. Sesaat setelah mencapai puncak terangnya cahaya adalah dimana benda pusaka itu muncul. Cahaya terang hanya berlangsung beberapa saat kemudian meredup. Saat cahaya sebelum padam harus segera mengambil benda pusaka, karena jika terlambat maka benda pusaka akan kembali ke tempat semula hilang. Cara 4 Menetukan dimana letak benda pusaka yang ada. Dalam langkah pertama ini menentukan posisi dimana akan dilakukan ritual penarikan benda pusaka. Getaran akan terasa dari dalam tanah, atau batu tempat asal benda tersebut. Getaran ini berasal dari getaran khodam yang ada dalam bena pusaka tersebut. Melakukan ritual komunikasi dengan khodam benda gaib yang akan diambil. Dalam komunikasi ini akan dilakukan transaksi atau tukar menukar barter dengan kita meminta benda pusaka yang ada dalam tanah tersebut. Bila saat melakukan komunikasi ini syarat atau permintaan dari khodam dapat dipenuhi saat itu juga, maka dapat dilanjutkan dengan tukar menukar. Jika tidak dapat memenuhi kesepakatan yang terjadi pada saat itu, maka komunikasi dapat dilanjutkan setelah syarat atau keinginan dari khodam dapat dipenuhi. Cara 5 Menentukan keberadaan benda pusaka yang akan diambil. Melakukan puasa untuk persiapan ritual. Biasanya dilakukan satu atau tiga hari puasa mutih. Puasa diniatkan untuk mengambil benda pusaka yang ada pada tempat yang telah ditentukan. Upacara ritual dimulai setelah jam 12 malam. Dalam ritual ini diperlukan seorang imam dan makmum boleh lebih dari satu orang. Wirid atau doa yang dibaca oleh sang imam adalah doa Nurbuat sebanyak 100 kali, sedangkan makmum membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 1500 kali. Posisi imam berada di barisan terdepan kemudian diikuti dibelakangnya makmumnya. Imam dan makmum duduk berada di atas sajadah yang telah diberikan rajah oleh sang imam. Jika doa usai namun belum muncul getaran akan munculnya benda pusaka, maka doa dilanjutkan hingga muncul. Munculnya benda pusaka adalah diawali munculnya jin yang berjumlah banyak membawa benda pusaka yang dimaksudkan. Cara 6 Bersemadi memohon kepada Tuhan agar diberikan penglihatan tentang keberadaan benda gaib apa saja yang ada di tempat ritual. Jika diberikan wujud cahaya, maka kita boleh mengamati tapi tidak boleh mengambilnya langsung. Setelah benda diletakkan kembali, maka dilakukan meditasi kembali untuk memohon memiliki benda yang telah berwujud. Jika benda tetap berada pada tempatnya maka benda tersebut boleh diambil dan dimiliki. Dalam ritual ini suatu kunci yang harus dipegang adalah pasrah terhadap sang Pencipta, dan dalam ritual ini tidak memerlukan sesaji dalam bentuk apapun. Kekuatan batin harus disatukan dengan panca indera. Perlu diketahui bahwa kekuatan gaib dalam benda merupakan kekuatan terendah tingkatannya jika dibandingkan dengan kekuatan yang lain. Tetapi untuk mengambil atau menarik benda bertuah membutuhkan kekuatan yang berada diatas kekuatan benda yang akan ditarik. Ilmu untuk mempelajari penarikan benda gaib tidak mudah dipelajari, tetapi pada metode terakhir tidak membutuhkan keahlian khusus. Metode ini antara lain menekankan pasrah terhadap Tuhan, menerima apa adanya benda bertuah, bersih jiwa dan raga dari keduniaan, kepekaan terhadap sesuatu yang ada. Metode ini meskipun tidak memerlukan keahlian yang khusus tetapi merupakan metode yang cukup sulit dilakukan, karena syarat diatas tidak bisa dipenuhi.
Semuanyarata-rata dibuat pada abad ke-16.
Kebetulanbapak punya warisan sebuah kujang dan pedang kecil lebih mirip golok sebenarnya yang dikasih dari kakek saya dulu, konon benda-benda pusaka ini harus dibawa saat upacara nyambut lelembut, katanya jaga-jaga kalau ada setan yang bengal hendak menyerang. Saya yang tidak ada kerjaan, kemudian hendak membantu bapak untuk membersihkannya.Di tempat atau lokasi dengan aura negatif angker biasanya tersimpan banyak benda pusaka yang dapat kita tarik, lebih-lebih jika tempat tersebut adalah lokasi kerajaan jin.. Tempat semacam ini pasti ada di sekitar lingkungan tinggal Anda. Setelah menentukan tempat tersebut, tahap selanjutnya adalah Anda harus benar-benar meyakinkan diri Anda untuk berani melakukannya. Jika perasaan Anda masih ragu dan takut, sebaiknya Anda mengurungkan niat Anda dan tidak melakukan cara menarik benda pusaka ini dengan alasan apapun. Jika Anda sudah benar-benar siap, langkah selanjutnya adalah langsung berangkat ke tempat tersebut sendirian dengan terlebih dahulu membersihkan diri Anda dari hadast dan najis dengan mandi wajib dan berwudlu. Sesampainya di lokasi yang dituju, ucapkanlah bismilah dan salam sebagai penghormatan terhadap penghuni di sekitar tempat tersebut. Lalu, beristirahatlah sejenak dan tenangkan diri Anda. Biasanya benda pusaka ghaib terdapat dalam benda-benda tertentu seperti batu atau pohon besar. Ia tidak tampak secara kasat mata karena dikunci oleh kekuatan ghaib. Namun, setelah Anda melakukan cara menarik benda pusaka ini, Anda akan benar-benar membuktikan bahwa alam ghaib memang benar-benar ada. Peganglah benda pohon atau batu yang dirasa memiliki aura negatif yang kuat dengan telapak tangan kanan terbuka. Kemudian konsentrasikan hati dan pikiran Anda, tenangkan, lalu baca Surah Al Fatihah sebanyak 7 kali berulang dengan 1 tarikan nafas. Jika memang di benda itu ada benda pusakanya, setelah Anda melakukan tahap kedua, telapak tangan Anda akan terasa panas atau hangat, tergantung seberapa ampuhnya si khodam penunggu benda pusaka tersebut. Biarkan sesaat hingga Anda merasa ada sebuah benda panas yang menyentuh telapak tangan. Genggam dan tutuplah tangan Anda dengan kencang posisi mengepal 2 tangan. Setelah itu baca doa ini dalam satu tarikan napas di dalam hati ”Dengan memohon ridho dari Allah, aku perintahkan engkau untuk mewujudkan dirimu”. Buka telapak tangan sembari meniupnya secara perlahan. Lihat benda apa yang berhasil Anda tarik. Keris, batu, mustika, emas, perak, koin, atau mutiara? Namun, perlu diingat bahwa untuk berhasil melakukannya, Anda harus banyak berlatih, baik latihan fisik maupun latihan mental. Yang jelas benda seperti ini tidak boleh disimpan lama. Ia harus dikembalikan ke tempatnya semula karena benda tersebut memang bukanlah milik kita. Selain itu, jika disimpan lama, bisa-bisa kita jadi terjerumus dalam lembah kemusyrikan dan mempersekutukan Alloh dengan jin. Naudzubillahimindzalik. By – See more at 6yzg.